Budaya Terjaga, Dompet Warga Tebal: Gebong Memarong Hadiah PT Timah untuk Bangka

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Air Abik, Bangka Belitung, ruangenergi.com– PT Timah Tbk makin serius melestarikan adat dan budaya Mapur. Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan tambang ini membangun Kampung Adat Gebong Memarong di Dusun Air Abik, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung.

Langkah ini bukan cuma soal menjaga tradisi, tapi juga bikin roda ekonomi warga adat berputar lebih kencang.Ruangenergi.com berkesempatan langsung melihat ke Gebong Memarong, Jumat (23/2025).

Ketua Harian Lembaga Adat Mapur, Asih Harmoko, mengungkapkan, kehadiran PT Timah telah membuka jalan baru bagi masyarakat adat. Awalnya, kerajinan tangan Gebong Memarong hanya dibuat untuk kebutuhan sehari-hari. Sekarang? Produk itu sudah bisa dijual, bahkan mulai dilirik wisatawan.

“Dampaknya kita dikenal ke luar. Dari yang tadinya cuma dipakai sendiri, sekarang bisa jadi sumber penghasilan. Itu dampak ekonominya buat masyarakat,” ujar Asih.

Salah satu bukti nyatanya, produk kerajinan Gebong Memarong pernah dilirik pembeli dari Jepang. Sayangnya, permintaan super besar—satu kontainer penuh—belum bisa dipenuhi karena keterbatasan SDM.

“Kalau yang kerja cuma 7–10 orang, nggak mungkin bisa kejar standar. Makanya kita butuh lebih banyak SDM terlatih,” tambahnya.

Tak berhenti di kerajinan, PT Timah juga memberikan pelatihan pariwisata. Warga dibina untuk jadi pemandu wisata, sehingga siap menyambut turis lokal, nasional, bahkan internasional.

Setiap bulan, 2.000 wisatawan datang ke kampung adat ini, baik pelajar untuk edukasi budaya maupun wisatawan umum. Puncak kunjungan terjadi saat ritual adat Nujuh Jerami, sebuah tradisi syukuran panen yang penuh makna.

Asih berharap, ke depan semakin banyak pembinaan untuk memperkuat UMKM sekaligus ketahanan pangan masyarakat adat.

“Kita butuh lebih banyak pelatihan, bukan cuma soal kerajinan, tapi juga pangan. Jadi budaya tetap lestari, tapi perut juga aman,” tutupnya.