Pekanbaru, ruangenergi.com – Haru dan senyum penuh harapan mengiringi pelepasan 36 Putra terbaik dari berbagai desa di Provinsi Riau. Mereka bukan berangkat untuk berlibur, melainkan memulai babak baru dalam hidup sebagai pejuang untuk menjadi calon pekerja yang ahli di industri migas melalui program vokasi yang diinisiasi oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Pada Sabtu, 23 Agustus 2025, para calon siswa ini secara resmi diberangkatkan dari Bandara Pekanbaru menuju pusat pelatihan Indonesia Drilling Training Center (IDTC) di Indramayu, Jawa Barat.
Program vokasi ini lebih dari sekadar pelatihan. Ini adalah jembatan harapan yang dibangun oleh PHR untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal, memberikan mereka keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan ketersediaan tenaga kerja terampil di sektor migas dan sektor pendukungnya, sebuah komitmen nyata dari PHR untuk tumbuh bersama masyarakat di sekitar wilayah operasi.
“Program ini adalah wujud komitmen PHR untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan SDM lokal di Provinsi Riau. Kami berharap dengan kolaborasi yang solid, menyiapkan kesempatan bagi para pemuda ini untuk mengasah dan membekali diri dengan keterampilan hingga nanti kembali ke Riau dengan kompetensi tinggi dan siap berkontribusi pada pembangunan daerah,” kata Manager Community Involvement & Development, Iwan Ridwan Faizal.
Iwan menjelaskan, keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi kuat antara berbagai pihak, sebuah konsep yang dikenal sebagai “pentahelix.” PHR tidak bekerja sendirian; menggandeng dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, mulai dari kepala desa, perangkat kecamatan, hingga Dinas Ketenagakerjaan. Sinergi ini untuk memastikan seluruh proses berjalan efektif, sejak dari proses rekrutmen hingga pascapelatihan.
Para peserta yang terpilih berasal dari 23 desa dan kelurahan di sekitar wilayah operasi PHR di 6 Kabupaten/Kota di Riau, adalah representasi dari semangat dan potensi besar yang dimiliki untuk maju dan bersaing. Proses seleksi dimulai dari sosialisasi di Kecamatan Mandau, Kecamatan Bangko Pusako, Desa Pantai Cermin, Kecamatan Rumbai, dan Kecamatan Minas. Dilanjutkan tes Ujian Berbasis Komputer atau CBT dan Wawancara dari penguji AKA Migas Palembang, lalu penyaringan berdasarkan berdasarkan hasil wawancara dan nilasi tes CBT tertinggi.
Para putra-putri Riau tersebut akan mengikuti pelatihan intensif yang dirancang khusus untuk memenuhi standar industri migas selama 2 bulan di IDTC. Sebanyak 24 orang dididik untuk keahlian Roustabout/Helper dan 12 orang untuk keahlian Mekanik helper/motorist. Materi pelatihan mencakup dasar keselamatan kerja, pengoperasian alat rig, prosedur kerja di lantai bor, dan simulasi lapangan.
Sertifikasi Profesi akan diperoleh dari LSP PPSDM Migas Cepu: Pelaksanaan uji kompetensi resmi sesuai skema Juru Ikat Beban atau sesuai kebutuhan proyek. Seluruh peserta ditargetkan memperoleh sertifikat nasional yang diakui industri migas. Diharapkan setelah lulus, para alumni ini mampu bersaing di dunia kerja, dan juga menciptakan peluang kerja baru.
Dampak dari program ini diharapkan dapat dirasakan secara berlapis. Bagi peserta, ini adalah kesempatan emas untuk meningkatkan kompetensi dan kemandirian ekonomi. Bagi PHR, program ini memperkuat hubungan baik dengan masyarakat dan stakeholders, serta mendukung operasional PHR Zona Rokan.
“Program vokasi ini juga merupakan kontribusi pada pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas tenaga kerja, program ini juga ditujukan untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan berkontribusi pada pencapaian SDGs, khususnya bidang pendidikan, pekerjaan layak, dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Iwan.
PHR tidak hanya berfokus pada operasi yang andal dan selamat, namun juga berkontribusi melalui program Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Serta berupaya dalam memastikan keberlanjutan operasi migas berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat.