Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com – Kabar menggembirakan datang dari sektor hulu migas nasional. PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil menghidupkan kembali salah satu sumur idle yang sudah lama tidak berproduksi.
Melalui pengeboran sidetrack sumur LLE-5ST di Lapangan Lima, Struktur LL, Anjungan LLE, perusahaan berhasil mencatatkan uji produksi minyak sebesar 2.635 barel per hari (BOPD) dengan water cut hanya 10%, menggunakan metode injeksi gas lift.
“Alhamdulillah, ini capaian penting. Sumur LLE-5 yang sudah shut-in sejak 2012 kini kembali hidup dan memberikan tambahan produksi signifikan bagi nasional,” ungkap Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam laporan resminya.
Pengeboran Cepat dan Efisien
Pengeboran dilakukan secara directional (J-Type) menggunakan rig PVD-III, menembus kedalaman 6.197 kaki MD (measure depth). Menariknya, pekerjaan ini diselesaikan hanya dalam 37 hari, lebih cepat dari target rencana 46,2 hari.
Efisiensi juga tercermin dari sisi biaya. Proyek ini menghabiskan dana sekitar USD 8,69 juta, atau hanya 64,66% dari budget AFE yang telah disetujui SKK Migas.
Sumur LLE-5ST ditargetkan pada lapisan utama LL-30 (Formasi Main) serta berhasil menembus potensi lapisan lain di LL-33/35. Keberhasilan ini merupakan hasil dari integrasi studi QPSDM, reprosesing seismik, dan analisis dinamik multipel aspek yang membuka peluang potensi baru di wilayah selatan Lapangan Lima.
Kontribusi untuk Produksi Nasional
SKK Migas menegaskan, langkah selanjutnya adalah melanjutkan uji produksi sebelum sumur ini dialirkan secara optimum dengan pengaturan gas lift injection dan ukuran choke.
“Kami optimistis produksi dari ONWJ akan terus meningkat. Ini bukti nyata bahwa sumur idle pun bisa menjadi sumber energi baru bila dikelola dengan inovasi dan strategi yang tepat,” ujar Djoko Siswanto.
Keberhasilan ini menambah optimisme pencapaian target produksi nasional, sekaligus memperlihatkan komitmen SKK Migas dan Pertamina Hulu Energi dalam menjaga ketahanan energi negeri.