PHR Zona 4 Catat Sejarah Baru, Apa Ya?

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Prabumulih, Sumsel, ruangenergi.com – Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 Regional Sumatra kembali mencetak capaian bersejarah. Produksi minyak berhasil menembus angka 30 ribu barel per hari (BOPD), level tertinggi sejak Subholding Upstream Pertamina resmi terbentuk pada 2021.

Lonjakan produksi ini menjadi bukti nyata bahwa lapangan minyak mature yang dikelola dengan inovasi mampu berkontribusi besar bagi ketahanan energi nasional. Sejak 2023, PHR konsisten menambah jumlah sumur baru, sekaligus menerapkan pendekatan fresh dalam interpretasi subsurface sehingga mampu mengidentifikasi lapisan produktif yang sebelumnya belum terpetakan.

Tak hanya itu, pembangunan fasilitas modular dan fleksibel juga memastikan minyak hasil pemboran bisa segera dialirkan dengan optimal.

“Keberhasilan mencapai 30 ribu BOPD ini adalah bukti nyata bahwa dengan kepercayaan, harmonisasi, dan semangat bergerak maju, lapangan tua sekalipun mampu memberi kontribusi besar. Pencapaian ini bukanlah akhir, tetapi awal dari prestasi-prestasi lebih besar yang akan datang,” ujar General Manager PHR Zona 4, Djujuwanto, Senin (08/09/2025).

Menurutnya, pada awal 2025 produksi Zona 4 masih berada di kisaran 27.384 BOPD, sebelum perlahan naik hingga menyentuh rekor baru. Kontributor utama peningkatan produksi datang dari sumur-sumur di struktur strategis, seperti Lembak – Kemang – Tapus, Benuang, Gunung Kemala, hingga Karangan – Tanjung Miring Barat.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari solidnya kolaborasi lintas fungsi, dukungan regulator, pemerintah daerah, dan masyarakat. PHR Zona 4 mengandalkan tiga pilar Operations Culture sebagai pondasi kerja: membangun trust antar pemangku kepentingan, menciptakan harmonisasi lintas tim, serta menumbuhkan semangat inovasi dan keberanian mencoba cara baru (moving forward), termasuk implementasi batch drilling dan optimasi lapangan mature.

Dengan pencapaian ini, PHR Zona 4 kian mempertegas peran strategisnya sebagai penopang energi nasional, sekaligus membuktikan bahwa lapangan tua pun masih bisa menjadi sumber energi masa depan.