Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) optimistis menatap 2025 dengan kinerja solid dan prospek pertumbuhan cerah.
Dalam Paparan Publik 2025 yang digelar bersama Bursa Efek Indonesia, MedcoEnergi memamerkan hasil operasional yang tangguh, strategi investasi terukur, serta komitmen pada transisi energi berkelanjutan.
Produksi minyak dan gas MedcoEnergi pada semester I 2025 stabil di kisaran panduan 155–160 ribu barel setara minyak per hari (mboepd). Efisiensi operasional juga makin digenjot, mulai dari penghematan gas bahan bakar hingga integrasi proyek energi terbarukan.
Di sisi keuangan, pendapatan dan EBITDA tetap kuat, ditopang kinerja migas dan bisnis listrik. Dua proyek energi hijau bahkan sudah beroperasi: PLTP Ijen Tahap I (35 MW) dan PLTS Bali Timur (25 MWp), yang diresmikan langsung oleh Presiden RI.
Tak hanya itu, MedcoEnergi juga memperkuat bisnis lewat akuisisi 24% hak partisipasi di PSC Corridor dari Repsol. Untuk sektor listrik, perusahaan menargetkan produksi 4.300 GWh pada 2025 dengan fokus ke panas bumi, PLTS, dan gas sebagai energi transisi.
Emisi Gas Rumah Kaca Turun
Di jalur keberlanjutan, MedcoEnergi mencatat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan 2 sebesar 1,5 juta ton CO2e hingga Juli 2025. Angka ini melampaui target 2025 sebesar 1,1 juta ton atau setara 20% dari emisi tahun dasar 2019.
“Portofolio terdiversifikasi, keuangan disiplin, dan komitmen keberlanjutan menempatkan kami pada posisi kuat untuk masa depan,” ujar Amri Siahaan, Chief Administrative Officer MedcoEnergi. Ia menekankan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi bijak di migas dan listrik, sambil mempercepat kontribusi pada transisi energi.
Diversifikasi Bisnis
Selain migas dan listrik, MedcoEnergi juga punya pilar bisnis pertambangan lewat kepemilikan saham di PT Amman Mineral Internasional Tbk, pengelola tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia. Dengan diversifikasi ini, perusahaan menegaskan diri sebagai salah satu pemain energi dan sumber daya alam terbesar di Asia Tenggara.