Indramayu Wow Keren!! Sawah Bisa Panen 3 Kali Setahun Berkat Sinergi Migas–Petani

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Indramayu, Jawa Barat, ruangenergi.com – Upaya memperkuat ketahanan pangan terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Kali ini, Pemkab bersama SKK Migas dan Pertamina EP meresmikan pembangunan berbagai infrastruktur pertanian di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kamis (11/9/2025).

Fasilitas yang dibangun antara lain lima unit sumur bor lengkap dengan rumah pompa, tiga jalan usaha tani baru, pelebaran dan perbaikan dua jalan usaha tani, peningkatan saluran irigasi, serta pembangunan dua saluran irigasi tersier. Infrastruktur ini ditargetkan mampu meningkatkan indeks pertanaman dari IP 1 menjadi IP 3 di lahan seluas 114 hektare, sehingga petani tetap bisa menanam meski di musim kemarau.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Eka Bhayu Setta, menyebut program ini sebagai sejarah baru sinergi antara sektor migas dan pemerintah daerah. “Terima kasih atas dukungan semua pihak hingga program ini dapat terlaksana dengan baik. Semoga memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya,dikutip dari website Kabupaten Indramayu.

Selain infrastruktur, SKK Migas–Pertamina EP juga menyerahkan dua unit traktor, alat rotari, alat semprot hama elektrik, benih padi, dan pupuk. Perusahaan berkomitmen mendampingi kelompok tani selama dua tahun ke depan untuk mendukung peningkatan produksi di Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Jatisura.

Direktur Utama Pertamina EP Regional 2, Rachmat Hidajat, menegaskan program ini bukan sekadar pemenuhan kewajiban perusahaan, tetapi wujud nyata dukungan bagi ketahanan pangan sekaligus energi. “Harapannya, aspirasi memperkuat ketahanan pangan dan energi bisa terwujud melalui kolaborasi seluruh pihak,” katanya.

Dari sisi akademisi, Rija Sudirja, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, menilai langkah ini sebagai tindak lanjut kajian alih fungsi lahan LP2B. Dari kewajiban menyediakan lahan pengganti 86 hektare, yang disiapkan bahkan lebih besar, yakni 114 hektare. “Hal ini diyakini mampu memperkuat produksi pangan di Indramayu,” jelasnya.

Perwakilan Kementerian Pertanian, Luqhtul Hakim, menambahkan, Indramayu adalah lumbung padi utama di Jawa Barat. “Indramayu juara 1 produksi padi di Jawa Barat, disusul Karawang. Program ini sejalan dengan upaya menjaga swasembada pangan dan energi,” ungkapnya.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengapresiasi penuh sinergi lintas sektor ini. “Petani harus sejahtera ketika Indramayu menjadi benteng terdepan ketahanan pangan. Saya membuka lebar kerja sama menuju ketahanan pangan dan energi, agar Indramayu tetap memiliki sawah yang subur, energi yang lancar, dan petani yang cerdas,” tegasnya.

Acara peresmian ditutup dengan penandatanganan berita acara serah terima infrastruktur, bantuan sarana produksi, serta prasasti peresmian. Perwakilan petani Desa Jatisura, Waryatno, mengungkapkan rasa syukurnya. “Dengan adanya sumur bor, masyarakat tani di Jatisura bisa lebih terbantu, terutama di musim kemarau. Semoga fasilitas ini terus terjaga dan memberi manfaat jangka panjang,” ujarnya.

Sinergi antara Pemkab Indramayu, SKK Migas–Pertamina EP, Kementerian Pertanian, akademisi, dan masyarakat tani ini diharapkan menjadi model kerja sama berkelanjutan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung kemandirian energi.