Pemerintah Tancap Gas, Jaringan Gas Rumah Tangga Siap ‘Menyala’ Lagi!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Kabar gembira datang dari sektor energi! Setelah sempat “mati suri”, program pembangunan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga kembali digeber. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM meneken nota kesepahaman (MoU) dengan 15 pemerintah kabupaten/kota untuk merealisasikan program jargas tahun 2025–2026.

Penandatanganan MoU yang berlangsung di Hotel Shangrila, Jakarta pada Kamis (19/09) ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius menghadirkan energi bersih, efisien, dan terjangkau langsung ke dapur-dapur masyarakat.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, menegaskan bahwa MoU ini adalah langkah awal untuk memastikan pembangunan jargas di daerah berjalan mulus. “Dengan adanya MoU, koordinasi dengan Pemerintah Daerah bisa dilakukan sejak awal agar tidak ada keterlambatan,” jelas Laode, dikutip dari website Migas.

Laode juga berbagi pengalamannya sebagai pengguna jargas di Tangerang Selatan. “Saya sendiri adalah pengguna jargas. Walaupun menggunakan harga tertinggi, tetap lebih murah dibandingkan biaya energi lainnya,” ujarnya. Pengakuan ini menjadi bukti nyata betapa jargas bisa meringankan beban pengeluaran rumah tangga.

Program ini sempat terhenti pada tahun 2023 dan 2024, namun kini kembali dilanjutkan. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, bahkan menargetkan tambahan 1 juta sambungan rumah (SR), di luar 115.264 SR yang sudah dicanangkan di tahap awal. Ini menunjukkan ambisi besar pemerintah untuk mempercepat penetrasi jargas di seluruh Indonesia.

115 Ribu Sambungan Baru Siap Dibangun

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Agung Kuswardono, membeberkan detail rencana pembangunan. Sebanyak 115.264 SR akan dibangun dengan skema kontrak tahun jamak (multi years contract/MYC). Pembangunan ditargetkan mulai pada November 2025.

Sambungan baru ini akan tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Jambi, Pelalawan, Indramayu, Demak, hingga Samarinda dan Bontang. Total 15 kabupaten/kota akan menjadi penerima manfaat utama program ini.

Pembangunan jargas ini tidak lepas dari peran berbagai pihak. Agung Kuswardono tak lupa memberikan apresiasi kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang telah bersinergi. “Setelah sempat terhenti, kini pembangunan jargas kembali dilanjutkan berkat sinergi seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya.

Senada dengan itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaeman, yang daerahnya juga mendapat jatah jargas, menyampaikan dukungannya. Menurutnya, program ini bukan hanya soal energi, tapi juga pendorong ekonomi. “Harga gas jauh lebih murah, bisa mencapai 50% dibandingkan energi lain,” kata Andi. Ia berharap jargas tidak hanya berhenti di sambungan rumah tangga, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan peluang bagi perusahaan daerah.

Kesepakatan ini menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk menikmati energi yang lebih murah, aman, dan ramah lingkungan. Dengan komitmen kuat dari pemerintah pusat dan daerah, mimpi jutaan rumah tangga untuk beralih ke energi bersih tampaknya akan segera menjadi kenyataan.