Gresik, Jawa Timur, ruangenergi.com – PT Lautan Luas Tbk (IDX:LTLS) resmi melangkah lebih jauh dalam komitmennya terhadap energi hijau. Melalui anak usahanya, PT Dunia Kimia Jaya (DKJ), perusahaan yang sudah berpengalaman lebih dari 74 tahun di sektor bahan baku dan solusi terintegrasi ini mulai mengoperasikan sistem panel surya pertama di pabrik dan kantor DKJ di Gresik, Jawa Timur.
Panel surya yang dipasang berjumlah 510 unit dengan kapasitas total 303,45 kWp. Proyek ini diwujudkan melalui kerja sama dengan PT Emerging Solar Indonesia (ESI).
“Pemanfaatan panel surya ini tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi serta mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil. Inisiatif ini adalah pijakan penting bagi Lautan Luas untuk terus mewujudkan komitmen keberlanjutan melalui inovasi hijau,” jelas Joshua Chandraputra Asali, Direktur Pengelola PT Lautan Luas Tbk dalam siaran pers yang diterima ruangenergi.com.
ESI memperkirakan penggunaan panel surya di DKJ mampu mengurangi emisi karbon hingga 371 ton per tahun. Angka itu setara dengan daya serap karbon 9.512 pohon setiap tahunnya. Proyek ini juga sejalan dengan target nasional pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 34,3 persen pada tahun 2034 sesuai RUPTL 2025–2034.
Asmaul Husna, Engineering Manager Emerging Solar Indonesia, menegaskan proyek ini menunjukkan kapabilitas ESI dalam menghadirkan standar teknis kelas dunia yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. “Kami bahkan merancang sendiri mounting system agar sesuai dengan struktur bangunan dan kondisi angin di lokasi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT Dunia Kimia Jaya, Lie Khie Chou, menyebut langkah ini menjadi tonggak penting dalam target dekarbonisasi DKJ. “Selain manfaat lingkungan, panel surya ini juga merupakan investasi jangka panjang untuk penghematan energi, stabilitas pasokan listrik, dan peningkatan daya saing,” katanya.
Dengan langkah nyata ini, Lautan Luas bersama DKJ dan ESI mempertegas peran sektor industri dalam mendukung transisi energi hijau dan target net-zero Indonesia.