Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Siapa bilang perusahaan migas cuma urusan minyak dan gas? PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), dua raksasa hulu migas di bawah Pertamina Regional Kalimantan, baru saja membuktikan diri sebagai champion dalam urusan pembangunan desa dan lingkungan.
Gebrakan ini ditandai dengan diraihnya dua penghargaan bergengsi Gold dan Silver Award dalam ajang Corporate Social Responsibility dan Pembangunan Desa Berkelanjutan (CSR & PDB) Awards 2025 di Jakarta, 30 September 2025. Penghargaan ini diberikan oleh Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) berkolaborasi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).
Tali Kapal Bekas Disulap Jadi Produk High Quality!
PHSS sukses menyabet Gold Award berkat program andalannya: Balanipa: We Cycle. Program yang dijalankan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Balanipa di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ini punya jurus rahasia bernama Balanipa Rope Technology (Barotech). Apa itu? Ini adalah inovasi keren yang berhasil menyulap tali kapal bekas jadi produk bernilai tambah tinggi!
“Inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat, serta mendukung pencapaian SDGs Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak), dan Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab),” jelas Dony Indrawan, Manager Communication, Relations & CID PHI, yang menerima langsung penghargaan tersebut.
Sederhananya, PHSS membimbing warga Muara Badak mengubah limbah yang tadinya nyampah menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan. Limbah jadi berkah!
Menyelamatkan Pesut Mahakam Lewat Komik
Sementara itu, PHM mengamankan Silver Award melalui program yang menyentuh hati: Komik Pesut Mahakam (Konservasi Endemik Pesut Mahakam).
Program ini fokus pada pelestarian Pesut Mahakam, mamalia endemik yang kini statusnya terancam punah. PHM menggandeng masyarakat lokal dan pemerintah daerah untuk beraksi, mulai dari edukasi, pelatihan, hingga pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Hasilnya? Desa Pela kini diakui sebagai desa wisata berbasis konservasi lingkungan di tingkat nasional dan internasional. Sebuah langkah nyata dari industri migas untuk menjaga keberagaman hayati Indonesia.
Bangun Desa, Bangun Indonesia
Keberhasilan PHM dan PHSS ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto.
“Ayo kita bergandengan tangan bersama-sama untuk membangun desa di Indonesia. Tagline kami hari ini Bangun Desa Bangun Indonesia, desa terdepan untuk Indonesia. Artinya, kalau kita membangun desa sejatinya kita membangun Indonesia,” ajak Yandri dalam sambutannya.
Dony Indrawan menegaskan, penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen PHI untuk mengintegrasikan nilai keberlanjutan (ESG) dalam setiap program CSR. Menurutnya, inisiatif sosial yang inovatif adalah fondasi penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan desa, sejalan dengan Asta Cita ke-6 pemerintahan.
Dengan kolaborasi yang melibatkan masyarakat, perusahaan migas ini membuktikan bahwa mengejar target produksi migas (PHM dan PHSS di bawah PHI Regional 3 Kalimantan) bisa berjalan beriringan dengan misi sosial dan lingkungan yang berdampak besar!