Luar Biasa! Produksi Migas Aceh Melesat 130% Lampaui Target Tahunan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Lhokseumawe, Aceh, ruangenergi.com-Sektor hulu migas Aceh mencatatkan prestasi gemilang di kuartal ketiga 2025. Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pema Global Energi berhasil merealisasikan total lifting kondensat dari Wilayah Kerja (WK) B yang melampaui ekspektasi, mencapai 306.696,05 barel hingga akhir September 2025.

Capaian impresif ini setara dengan produksi rata-rata 1.123 barel per hari (BOPD), melesat jauh hingga 130% di atas target yang ditetapkan dalam Work Program and Budget (WP&B) 2025, yaitu sebesar 865 BOPD.

Keberhasilan ini salah satunya ditandai dengan suksesnya pengapalan ekspor puluhan ribu barel kondensat Arun pada 24 September 2025. Sebanyak 87.994,71 barel kondensat berhasil dimuat ke kapal tanker MT Dubai Diamond dari Terminal Blang Lancang, bekas Kilang Arun, dengan tujuan akhir Thailand.

Proses pemuatan yang berlangsung dari pukul 7 pagi hingga 4 sore itu berjalan optimal. Pengawas Lifting BPMA, Muhammad Akmal, mengungkapkan bahwa tim di lapangan menghadapi berbagai tantangan.

“Proses pengapalan kondensat kali ini menghadapi banyak tantangan, namun tidak menyurutkan semangat tim di lapangan untuk terus berupaya mencari solusi dan melaksanakan koordinasi yang baik dengan stakeholder terkait demi mensukseskan kegiatan ini,” ujar Akmal, dikutip dari website BPMA.

Strategi Jitu dan Kinerja Optimal

Kepala Divisi Operasi Produksi BPMA, Ibnu Hafizh, menyatakan bahwa hasil ini menunjukkan performa positif pengelolaan migas di WK B yang melebihi perkiraan. Menurutnya, capaian ini bukan hanya keberhasilan sesaat, melainkan buah dari strategi yang efektif.

Selain lifting utama, BPMA juga secara taktis melaksanakan Proforma Lifting (PPL) sebesar 18.000 barel pada September untuk mengelola stok dan memaksimalkan capaian.

“Realisasi lifting kondensat hingga September ini berada jauh di atas target. Ini membuktikan adanya peningkatan efektivitas operasi dan optimalisasi produksi yang berhasil dijaga oleh tim di lapangan bersama KKKS,” tegas Ibnu Hafizh.

Momentum Positif untuk Kontribusi Nasional

Keberhasilan ini menjadi angin segar dan pendorong semangat bagi BPMA untuk terus mengawal kegiatan produksi migas di seluruh wilayah kerja Aceh. Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, berharap tren positif ini dapat terus dipertahankan hingga akhir tahun.

“Kami berharap tren positif ini dapat dipertahankan untuk semua WK Eksploitasi di Aceh, sehingga Aceh dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap capaian nasional,” ungkapnya.

Sinergi yang kuat antara BPMA dan Pema Global Energi dalam menjaga stabilitas produksi ini sekali lagi menegaskan peran strategis Wilayah Kerja B sebagai salah satu kontributor penting dalam menjaga ketahanan energi nasional.