Diplomasi Ganda Pertamina: Dari Lobi Migas Afrika Utara Hingga Alunan Angklung di Aljazair, Mantap!!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Oran, Aljazair, ruangenergi.com-Ada pemandangan tak biasa di tengah perhelatan energi bergengsi, Africa & Mediterranean Energy Hydrogen Exhibition and Conference (NAPEC) 2025. Di antara lobi bisnis eksplorasi dan produksi migas, perwakilan Indonesia, PT Pertamina Algeria EP (PAEP), sukses mencuri perhatian dengan membawa misi ganda: diplomasi energi dan pesona budaya.

Berlangsung di Oran International Convention Center Mohamed Ben Ahmed (CCO), Aljazair, pada 6-8 Oktober 2025, kehadiran PAEP bukan sekadar partisipasi bisnis biasa. Anak usaha PT Pertamina International EP (PIEP) ini hadir sebagai representasi strategis Indonesia untuk memperkuat posisi di panggung energi global, khususnya di kawasan Afrika Utara.

Namun, yang membuat booth Indonesia menonjol adalah strategi “diplomasi budaya” mereka.

Kopi, Angklung, dan Pencak Silat Curi Perhatian

Alih-alih hanya memamerkan teknologi migas, PAEP menghadirkan pengalaman autentik Indonesia. Pengunjung diajak berinteraksi memainkan alat musik tradisional seperti angklung dan suling bambu. Tak hanya itu, aroma kopi premium Indonesia yang diseduh langsung oleh barista lokal berhasil memikat para delegasi internasional.

“Partisipasi kami di NAPEC 2025 bukan hanya untuk memperkuat posisi bisnis, tetapi juga untuk membangun jembatan budaya dan memperluas pengaruh Indonesia di panggung internasional,” ujar Jon Erwin, Country Manager PAEP.

Selama tiga hari, panggung PAEP juga diramaikan dengan pertunjukan tari Sasando, musik kecapi, hingga demonstrasi pencak silat yang dibawakan oleh komunitas Algiers. Langkah ini memperkuat nilai pertukaran budaya antara Indonesia dan Aljazair.

Di sisi bisnis, kehadiran PAEP di forum utama Afrika Utara ini bertujuan memperluas jejaring kerja sama dengan perusahaan migas internasional dan pemangku kepentingan lokal.

Langkah “dua kaki” Pertamina ini mendapat apresiasi penuh dari Duta Besar LBPP Indonesia untuk Aljazair, Chalief Akbar. Ia memuji dukungan Pertamina dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia-Aljazair melalui pendekatan diplomasi budaya.

“Saya berharap kerjasama ini terus terjalin dengan positif dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” terang Chalief Akbar.

PAEP juga memamerkan produk kerajinan kipas anyaman dari SAE, mitra CSR PIEP di Indonesia, sebagai simbol komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Jon Erwin menambahkan, Pertamina ingin menunjukkan identitas yang utuh. “Kami ingin menunjukkan bahwa Pertamina adalah representasi dari energi, budaya, dan keberlanjutan,” pungkasnya.