Palembang, Sumsel, ruangenergi.com— Selama 30 tahun, Blok South Sumatra telah menjadi pahlawan tak terlihat di balik roda perekonomian Sumatera Selatan. Dibawah pengelolaan PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) bersama SKK Migas, blok ini terus bekerja keras menopang ketahanan energi nasional, khususnya untuk industri strategis seperti PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) dan PT PLN.
Pasokan gas dari blok inilah yang membuat pabrik pupuk terus beroperasi dan listrik masyarakat tetap menyala, membuktikan peran vital industri hulu migas bagi kehidupan sehari-hari.
Data terbaru tahun 2024 menunjukkan ketangguhan Blok South Sumatra. Blok ini mencatatkan produksi minyak sebesar 2.320 barel per hari (BOPD) dan pasokan gas sebesar 53,62 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Angka-angka ini adalah jaminan pasokan energi bagi Pusri, PLN, PGN, dan jaringan gas kota di Sumatera Selatan. Irfan menjamin, operasi akan terus aman dan efisien demi mendukung agenda ketahanan energi Pemerintah.
“Medco E&P beroperasi dengan standar keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan yang tinggi untuk memastikan pasokan energi nasional tetap andal,” tegas Irfan Eka Wardhana, VP Operation Onshore Asset Medco E&P Indonesia, dalam Kunjungan Lapangan SKK Migas–KKKS, seperti dilaporkan oleh koresponden ruangenergi.com, Mukhri Soni, Minggu (19/10/2025).
Proyek Ambitius untuk Produksi
Untuk memastikan ‘nadi’ energi ini tidak terhenti, Medco E&P tengah tancap gas dengan dua proyek pengembangan utama: Flamboyan Rengas dan Arung Nowera. Melalui pengeboran sumur baru, Medco berupaya keras mempertahankan level produksi di wilayah kerja yang membentang di tujuh kabupaten. Saat ini, total 139 sumur aktif dikelola di dua area operasi vital, Western Field dan Eastern Field.
Di tengah isu perubahan iklim, operasi migas Blok South Sumatra juga bergeser ke arah yang lebih hijau. Medco E&P dan SKK Migas gencar menjalankan program pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
Inisiatif besar 2024–2025 meliputi pemanfaatan gas buang (flare gas utilization) di Lapangan Matra dan penonaktifan unit pembakar gas di Keramasan. Hasilnya fantastis: mereka berhasil menekan emisi hingga $\sim 54.000$ ton CO₂e per tahun, sebuah langkah nyata yang meningkatkan efisiensi sekaligus menciptakan nilai ekonomi tambahan.
“Peran South Sumatra Block sangat krusial dalam menjaga stabilitas pasokan gas nasional. Keberhasilan operasi Medco E&P menunjukkan pentingnya kolaborasi SKK Migas dan KKKS dalam menjaga ketahanan energi Indonesia,” tutup Heru Setyadi, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menyoroti sinergi yang menjadi kunci utama di balik pasokan energi yang berkelanjutan ini.













