Wow! Inovasi Gila-Gilaan Pertamina Regional Jawa: Sumbang Rp716 Miliar, Produksi Migas Melesat, Emisi Ditekan!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jawa Barat, ruangenergi.com– Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina baru saja menutup gelaran bergengsi Forum Improvement & Innovation Award (IIA) 2025 yang berlangsung di Jakarta, 3-5 November 2025. Ajang tahunan ini membuktikan bahwa inovasi para “Perwira” hulu migas Pertamina tidak main-main, dengan catatan kontribusi fantastis: efisiensi biaya hingga pencegahan kerugian mencapai lebih dari Rp716 miliar!

Lebih dari sekadar kompetisi, IIA adalah panggung bagi 104 tim dari anak-anak perusahaan Regional Jawa (PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP Jawa bagian barat, dan Kantor Pusat Regional Jawa) untuk memamerkan terobosan yang telah mereka terapkan di lapangan.

Inisiatif perbaikan berkelanjutan, yang dikenal sebagai Continuous Improvement Program (CIP), telah membuahkan hasil signifikan sepanjang 2025. Dampaknya terasa langsung di jantung operasional hulu migas dan juga lingkungan, yakni: Peningkatan potensi cadangan naik 560,72 juta barel setara minyak (MMBOE) dan tambahan cadangan sebesar 18,15 MMBOE. Optimalisasi produksi  peningkatan hingga 9.855 barel minyak per hari (BOPD).

Tidak hanya itu saja, CIP ini berupaya melakukan pencegahan Kerugian. Berhasil mencegah kehilangan produksi sebanyak 8.794 BOPD. Kontribusi finansial (Terkonversi ke Rupiah), antara lain penghematan biaya (cost saving) setara Rp171,46 miliar (USD10,71 juta). Pencegahan biaya (cost avoidance) sekitar Rp480,32 miliar (USD30,02 juta).

PEP JBB melalui CIP berupaya melakukan peningkatan pendapatan (Revenue Growth) setara Rp64,60 miliar (USD4,04 juta). Alhasil, total manfaat finansial lebih dari Rp716 Miliar!

Tak hanya itu, komitmen terhadap lingkungan juga terlihat jelas. Inovasi-inovasi ini sukses menurunkan emisi hingga 92.957 ton CO₂ equivalent, menunjukkan sinergi antara bisnis dan keberlanjutan.

Menarik pernyataan dari Direktur Pertamina Regional Jawa, Rachmat Hidajat, dimana ia menegaskan bahwa budaya inovasi adalah kunci keberlanjutan.

“Kami percaya bahwa dengan semangat ‘ingin tumbuh’ dan ‘ingin hadir’, seluruh Perwira Pertamina dapat terus menghadirkan solusi dan inovasi yang berdampak positif bagi Perusahaan, masyarakat, dan bangsa,” ujar Rachmat.

Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja keras dan cerdas para pekerja yang telah berhasil mendukung pencapaian tujuan perusahaan. CIP sendiri menjadi langkah strategis Pertamina EP yang menggunakan metode DELTA (Delapan Langkah Tujuh Alat) untuk memastikan setiap perbaikan terukur dan berkelanjutan.

Forum IIA 2025 menjadi tahap awal. Sebanyak 14 tim terbaik akan melangkah ke kompetisi yang lebih tinggi di tingkat Subholding Upstream, yakni Upstream Improvement & Innovation Award (UIIA) 2025, sebelum akhirnya berjuang di puncak penghargaan: Annual Pertamina Quality Award (APQA) di tingkat Pertamina Group.