Jakarta, ruangenergi.com — PT TBS Energi Utama Tbk resmi menegaskan arah barunya sebagai pelopor bisnis hijau di Indonesia lewat peluncuran identitas baru perusahaan dan TBS Foundation. Langkah ini menjadi simbol kuat transformasi TBS menuju bisnis berkelanjutan dan rendah karbon, sejalan dengan komitmen TBS2030 untuk mencapai netral karbon pada tahun 2030.
Acara bertajuk “TBS Re/define” di Jakarta menjadi tonggak penting perjalanan TBS dalam memperkuat strategi hijau di tiga pilar utama: pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik.
“Transformasi ini bukan sekadar pergantian identitas, melainkan refleksi dari perjalanan panjang kami menuju masa depan yang lebih hijau,” ujar Dicky Yordan, Presiden Direktur & CEO TBS. “Kami ingin menciptakan sinergi bisnis yang tak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga membawa manfaat sosial dan lingkungan.”
Logo Baru, Semangat Baru
Logo baru TBS menjadi simbol perubahan. Terinspirasi dari motif tenun ikat Nusantara seperti dari Toraja dan Flores, logo ini menampilkan bentuk menyerupai angka “8” yang melambangkan keseimbangan, kesinambungan, dan kemakmuran. Filosofinya sederhana namun kuat: tumbuh bersama masyarakat dan alam secara harmonis.
Dalam tiga tahun terakhir, TBS memperkuat kehadirannya di sektor pengelolaan limbah melalui akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES) dan ARAH Environmental Indonesia (ARAH). Tak hanya di Indonesia, TBS juga menembus pasar regional dengan mengakuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. (SembEnviro) di Singapura, yang kini bertransformasi menjadi CORA Environment.
Di bidang energi terbarukan, TBS mengoperasikan Pembangkit Listrik Mikrohidro (2×3 MW) di Lampung sejak Januari 2025 dan tengah membangun proyek besar Tembesi Floating Solar Power Plant berkapasitas 46 MWp di Batam, hasil kolaborasi dengan PLN Nusantara Power.
Sementara itu, di sektor kendaraan listrik, TBS melalui Electrum terus membangun ekosistem terintegrasi yang mencakup perakitan kendaraan, teknologi baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan hijau.
Melengkapi transformasi bisnis, TBS meluncurkan TBS Foundation, lembaga sosial perusahaan yang berfokus pada social value creation. Foundation ini memiliki tiga fokus utama: Quality Education, Thought Leadership & Policy Advocacy, serta Impact Capital.
“Kami ingin memastikan setiap langkah bisnis TBS membawa manfaat sosial yang terukur dan berkelanjutan,” ujar Juli Oktarina, Chairwoman TBS Foundation. “Foundation ini menjadi ruang kolaborasi antara dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk mendorong ekonomi hijau yang inklusif.”
Transformasi TBS bukan sekadar perubahan citra, tapi langkah nyata menuju masa depan energi bersih. Dengan lebih dari 1.000 karyawan dan operasi di Indonesia serta Singapura, TBS kini siap menjadi motor penggerak ekonomi hijau yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan.













