BP Berau Ungkap Kinerja Tangguh 2025: Produksi Stabil, UCC Melaju

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

JAKARTA — bp Berau Ltd selaku operator dari Kilang LNG Tangguh, memastikan produksi gas dan LNG dari proyek Tangguh sepanjang 2025 berada sesuai target. Informasi tersebut disampaikan dalam paparan perusahaan kepada Komisi XII DPR RI pada Rabu, 12 November 2025.

Dalam bahan paparan bp Indonesia yang dibaca ruangenergi.com saat rapat dengar pendapat Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dengan 14 KKKS, termasuk bp Indonesia, tertulis bahwa bp Berau melaporkan bahwa hingga 31 Oktober 2025, realisasi lifting gas mencapai 1,55 bcf per hari, sama dengan target dalam Work Program & Budget (WP&B) 2025. Produksi LNG juga dinyatakan sejalan dengan rencana, dengan realisasi 147,9 dari 180,4 standar kargo.

Sejak beroperasi pada 2009, Tangguh telah mengapalkan lebih dari 1.942 kargo LNG ke pasar domestik dan internasional.

Perusahaan menyampaikan dua fokus utama untuk menjaga kinerja jangka panjang, yaitu transisi operasi tiga train LNG dan pengembangan proyek strategis Tangguh UCC (Ubadari, CCUS, dan Compression). Proyek UCC, yang telah memperoleh Final Investment Decision (FID) pada 2024, mencakup pengembangan lapangan Ubadari dan program injeksi CO₂ untuk meningkatkan perolehan gas dari reservoir Vorwata.

bp Berau menyebut proyek UCC berpotensi menambah hingga 3 tcf sumber daya gas serta menyimpan sekitar 15 juta ton CO₂ pada fase awal. Lapangan Ubadari ditargetkan mulai berproduksi pada 2028, sementara fasilitas injeksi CO₂ dan kompresi diharapkan beroperasi pada 2030.

Untuk menjaga keandalan fasilitas LNG, bp akan melaksanakan perawatan besar TAR-13 pada Train-1 selama 24 hari pada 2026, serta menjalankan program well intervention untuk menjaga stabilitas produksi. Dalam hal eksplorasi, perusahaan menargetkan survei seismik 3D North Ubadari, yang disebut sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia, dimulai pada Desember 2025.

Dari sisi kontribusi ekonomi, Tangguh mencatat total investasi sekitar USD 25 miliar termasuk proyek UCC, dengan setoran lebih dari USD 15 miliar kepada negara sejak 2009. Proyek ini juga menargetkan 85% pekerja Papua pada 2029. Saat ini, sekitar 70% tenaga kerja operasional berasal dari Papua dan lebih dari 90 kontrak senilai USD 300 juta telah diberikan kepada perusahaan lokal dalam 15 tahun terakhir.

bp Berau menegaskan komitmennya untuk menjaga kinerja produksi dan keberlanjutan operasi Tangguh, termasuk peningkatan kapasitas tenaga kerja dan rantai pasok lokal di Papua.