Dari Sumur Sunyi ke Panggung Dunia: Tim PHE WMO Sabet Gold Award ICQCC 2025

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Taipei, ruangenergi.com — Di tengah gemerlap panggung inovasi dunia, nama Indonesia kembali berkibar. Tim RT Prove “Lancar Rejeki Berkah Jaya” dari Pertamina EP West Madura Offshore (PHE WMO), bagian dari Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, sukses meraih Gold Award dalam ajang bergengsi International Convention on Quality Control Circles (ICQCC) 2025 yang berlangsung di Taipei, 3–5 November 2025.

Sorak tepuk tangan peserta mancanegara mengiringi presentasi tim ketika mereka mengulas karya inovatif berjudul “Unlocking 492 BOPD: Reactivating and Increasing Production of Well PHE-38B5 Using the GEN-MT Method at PHE WMO.” Karya itu bukan sekadar inovasi teknis, tetapi sebuah cerita tentang kegigihan menghidupkan kembali potensi sumur yang telah terdiam selama tiga tahun.

Sumur PHE-38B5 pernah dianggap mati suri. Tanpa pasokan gas lift dan tanpa sumber listrik yang memadai untuk mendukung artificial lift, sumur ini terpaksa berhenti berproduksi. Namun bagi tim “Lancar Rejeki Berkah Jaya”, kondisi itu bukan akhir, melainkan tantangan yang harus dijawab.

Melalui kolaborasi lintas fungsi—mulai dari produksi, elektrikal, mekanikal, hingga HSSE—lahirlah GEN-MT (Gas Engine & Micro Turbine), sebuah sistem micro turbine generator berbahan bakar gas sumur yang mampu menyediakan listrik secara mandiri dan aman. Tantangan keterbatasan ruang di platform NUI pun mereka jawab dengan desain yang kompak namun tetap andal.

Saat sistem ini diterapkan, hasilnya mencengangkan. Sumur yang sebelumnya idle kembali bangkit, mengalirkan minyak hingga 492 BOPD, melampaui target 450 BOPD. Lebih dari sekadar menambah produksi, inovasi ini juga menurunkan emisi hingga 165% serta meningkatkan keandalan operasi di lapangan.

Muhamad Arifin, Direktur PHE WMO, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya.

“Tentu sangat membanggakan. Capaian ini menunjukkan komitmen dan kapabilitas tim dalam menghadirkan inovasi yang efektif, berkelanjutan, serta memberikan nilai tambah nyata dalam pengelolaan produksi migas,” ujarnya.

Nada serupa disampaikan Nofrie Nianta Charitapermana, Manager WMO Field. Baginya, prestasi ini bukan hanya tentang memenangkan kompetisi, tetapi tentang pesan besar bahwa inovasi sederhana namun tepat guna mampu menjadi solusi berkelas dunia.
“Keberhasilan ini memperkuat semangat inovasi berkelanjutan dalam mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan operasi perusahaan,” ungkapnya.

Gold Award ICQCC 2025 bukan semata trofi di etalase prestasi. Ia adalah bukti bahwa kreativitas dan kolaborasi dapat menembus batas tantangan teknis yang paling rumit. Ia menegaskan bahwa inovasi lahir dari keberanian mencoba, dari keyakinan bahwa selalu ada cara baru untuk membuka kembali peluang.

Bagi Tim Lancar Rejeki Berkah Jaya, kemenangan ini bukan garis akhir. Ini adalah awal dari gerak langkah lebih besar—menyebarkan inspirasi bahwa energi masa depan Indonesia dapat dijaga melalui karya, dedikasi, dan inovasi tanpa henti.