Batik Sambiroto Menjadi Sorotan Berkat Sentuhan Pemberdayaan PEP Sukowati

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Bojonegoro, Jawa Tengah, ruangenergi.com – Suasana hangat menyelimuti Balai Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, pada 7 November 2025. Di ruang sederhana yang menjadi pusat berbagai kegiatan warga itu, senyum antusias para perempuan pengrajin tampak mengembang. Hari itu menjadi momen penting bagi Kelompok Batik Kembang Sambiloto—sebuah kelompok usaha kecil yang perlahan tumbuh menjadi kebanggaan desa—karena menerima dukungan sarana dan prasarana dari Pertamina EP Sukowati Field (PEP Sukowati Field), Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.

Dukungan ini merupakan bagian dari Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM), sebuah inisiatif perusahaan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di wilayah ring 1 operasi migas. Hadir dalam kegiatan tersebut Pemerintah Desa Sambiroto, perwakilan PEP Sukowati Field, Yayasan Teman Penggerak Indonesia sebagai mitra pelaksana, serta para anggota kelompok batik yang menjadi sasaran program.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kelompok Batik Kembang Sambiloto mendapatkan pendampingan intensif. Tidak hanya tentang teknik membatik, tetapi juga pengembangan desain, penggunaan pewarna, teknik fotografi, pembukuan usaha, hingga strategi pemasaran digital—keterampilan yang semakin dibutuhkan di era modern.

Sebagai pelengkap pelatihan tersebut, PEP Sukowati Field menyerahkan berbagai bantuan sarana produksi, seperti kain, pewarna, katalog produk, serta perlengkapan pendukung lainnya. Bantuan ini diharapkan mampu mengangkat kualitas dan produktivitas batik khas Sambiroto.

Sekretaris Desa Sambiroto, Ibu Lilik, mengapresiasi langkah perusahaan. Baginya, program ini bukan sekadar pemberian fasilitas, tetapi juga suntikan energi baru bagi para pengrajin.
“Program ini memberi semangat dan pengetahuan baru bagi kelompok batik untuk terus berkembang dan mandiri,” ujarnya.

Ketua Kelompok Batik Kembang Sambiloto, Ibu Tatik, menyampaikan rasa bangganya. Ia mengingat betul bagaimana kelompoknya dulu hanya memproduksi batik sederhana, dengan teknik yang diwariskan turun-temurun. Kini, mereka mulai menciptakan desain khas, memanfaatkan pewarna alami, dan berani memasarkan produk secara digital.
“Bantuan dan pendampingan ini sangat berarti bagi kami untuk terus berkarya dan mengembangkan batik khas Sambiroto,” tutur Tatik.

Dalam kesempatan terpisah, Field Manager PEP Sukowati, Arif Rahman Hakim, menegaskan bahwa program pemberdayaan ini merupakan kontribusi nyata perusahaan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama di aspek ekonomi dan pelestarian budaya lokal.
“Kami berharap program ini berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Melalui dukungan ini, PEP Sukowati Field terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam pembangunan masyarakat sekitar wilayah operasi. Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, kreatif, dan sejahtera.