Dia membantah ada rig terbakar akibat pengeboran yang dilakukan oleh PHR terjadi di Desa Sintong, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
“Info dari orang PHR tidak ada rig kebakaran…tetapi ada itu merupakan asap dari hasil DST (drill stem test) sumur Astrea PHR.Wah… jangan salah tulis. Itu bukan kebakaran tapi sedang well testing atas keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi.Dan hasil testnya fantastik umtuk saat ini sekitar 3000 bopd lebih,” kata Wahju Wibowo dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Jumat (19/07/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, PHR berhasil menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi produksi hingga 3.000 barel minyak per hari (BOPD).
PHR menemukan sumber migas baru tersebut melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan, sumur eksplorasi Astrea-1 ini merupakan sumur Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Rokan dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang memiliki objektif utama reservoir pada Formasi Pematang Upper Red Bed.
Sumur tersebut dibor dengan profil directional menggunakan rig pengeboran darat, ditajak pada 10 April 2024 dan mencapai kedalaman akhir pada kedalaman 7.158 kaki pada tanggal 23 Mei 2024.
Pada tanggal 5 Juli 2024, operasi Sumur Astrea-1 dilanjutkan pada tahapan Uji Kandungan Lapisan (UKL) menggunakan rig workover. Setelah dilakukan serangkaian evaluasi formasi dengan menggunakan e-line logging, PHR selanjutnya mengusulkan 2 interval UKL.
“Pada tahapan Uji Kandungan Lapisan pertama, Formasi Pematang Upper Red Bed berhasil diperoleh laju alir minyak lebih dari 3.000 BOPD. Penemuan sumur eksplorasi ini merupakan penemuan sumur yang ketiga setelah sebelumnya penemuan migas di sumur Sidingin North-1 dan Pinang East-1 serta sumur Mibasa-1 yang mengindikasikan minyak,” jelas Andre.