Jakarta,ruangenergi.com-Ada berita gembira disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana terkait green hydrogen (hidrogen hijau) tanpa emisi.
Pada hari Kamis tanggal 20 Januari 2022, Dadan telah menerima audiensi Fortescue Future Industries (FFI), yang mempunyai rencana memproduksi green hydrogen/hidrogen hijau tanpa emisi dari 100 persen sumber energi terbarukan.
Fortescue Future Industries (FFI) adalah sebuah perusahaan berbasis di Australia yang merupakan anak perusahaan dari Fortescue Metals Group Ltd (FMG). Visi FFI adalah menjadikan hidrogen hijau terbarukan sebagai komoditas energi lintas laut yang paling banyak diperdagangkan secara global di dunia.
FFI telah mengembangkan teknologi elektrolisis, yang ingin diterapkan di Indonesia. FFI merencakan akan membangun industri hijau dari hulu ke hilir di Indonesia. Lokasi awal yang saat ini dijajaki adalah di provinsi Kalimantan Utara, dengan menggunakan listrik dari PLTA yang akan dibangun di wilayah Kayan.
“Hasil dari produksi green hydrogen ini direncanakan akan diekspor ke Asia Timur dan juga dimanfaatkan di dalam negeri. FFI sedang berkoordinasi untuk pemakaian di Kota Makasar (Pelindo) dan Kota Solo, tetapi masih banyak lagi potensi wilayah dan sektor dalam pemanfaatan/pemakaian green hydrogen ini,” kata Dadan saat bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Senin (24/1/2022) di Jakarta.
Untuk terlaksananya rencana FFI ini, jelas Dadan,FFI memerlukan dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, juga dari kalangan dunia usaha. Ditjen EBTKE akan sangat support untuk usulan pengembangan industri hydrogen di Kalimantan Utara ini.