Jakarta, ruangenergi.com- Ada pesan menarik dari Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto pasca Banyu Urip Infill Clastic yang dikerjakan oleh ExxonMobil Indonesia melalui ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Jumat (01/03/2024) lalu.
Dwi berharap infill drilling segera onstream di tahun 2024 ini. Harapannya, bisa meningkatkan produksi Banyu Urip.
Tidak hanya itu saja, Dwi juga mendoakan agar exploration drilling lapangan clastic bisa sukses dan menambah cadangan masa depan.
“Semoga infill drilling segera onstream tahun ini seperti target sehingga bisa meningkatkan produksi Banyu Urip. Semoga eksplortion drilling lapisan clastic juga bisa sukses, dan dapat menambah cadangan masa depan,” kata Dwi Soetjipto dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (05/03/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, proyek Banyu Urip Infill Clastic diharapkan dapat menambah produksi dari Lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel minyak. Proyek ini merupakan kontribusi nyata bagi negara untuk mendukung program 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BSCFD) di 2030 guna mendukung ketahanan energi nasional.
Pengeboran di Lapangan Banyu Urip ini menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).
Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi.
