Ada Sinyal dari Presiden Prabowo tentang Impor Migas, Diresponse Positif oleh Ditjen Migas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Menjadi tugas bersama untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi target Pemerintah Indonesia melalui pernyataan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Bahlil Lahadalia, untuk tidak melakukan impor minyak dan gas ke depannya nanti.

Pemerintah berupaya untuk tidak melakukan impor minyak dan gas ke depannya. Itu sebabnya Pemerintah menargetkan lifting minyak mencapai 1 juta per hari di 2028-2029.

“Tentunya menjadi tugas kita bersama untuk mewujudkan apa yang menjadi target Pemerintah dengan segala upaya dalam rangka tidak melakukan impor (migas),” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Minggu petang (19/01/2025).

Dalam catatan ruangenergi.com, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait lifting minyak.

Menurut Bahlil, Pemerintah menargetkan lifting minyak mencapai 1 juta barel per hari di 2028-2029.

“Saya tadi baru habis rapat dengan bapak Presiden Prabowo di Hambalang. Ini hari Minggu. Ini luar biasa sekali presiden kita semua. Hari Minggu kita diajak rapat untuk bicara tentang lifting. Nah, ini memang lifting kita sekarang itu menurun. Dua bulan terakhir kita 600 ribu sekarang turun lagi ke 590 ribu barel per day,” kata Bahlil dalam pidatonya di hari ulang tahun (HUT) ke-65 Ormas Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong yang diadakan di Jakarta Pusat, Sabtu malam (18/01/2025), di Jakarta.

Bahlil bercerita, dengan kita mengalokasikan uang kurang lebih sekitar 500 triliun yang bisa hilang per tahun untuk bisa membeli minyak.

“Ini juga salah satu kenapa nilai tukar rupiah kita itu menurun terhadap dolar,” ujar Bahlil lagi.

Pemerintah berupaya untuk tidak melakukan impor minyak ke depannya. Maka itu, lanjut Bahlil, pemerintah menargetkan lifting minyak mencapai 1 juta per hari di 2028-2029.

“Kami targetkan, tadi arah bapak presiden, 2028-2029 lifting kita harus mencapai 1 juta barel per day agar kita mampu untuk tidak melakukan impor minyak lagi pada tahun 2029,” tegas Bahlil.