Dok APBI

ADRO Akan Ajukan Perpanjangan Kontrak Lahan Pertambangan di Tabalong Kalsel

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comPT Adaro Energy, Tbk, (ADRO) mengaku pihaknya sedang mempersiapkan persyaratan untuk perpanjangan kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), terkait izin pertambangan yang akan berakhir pada 2022 mendatang di wilayah Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sebagaimana diketahui, ADRO melalui anak usahanya yaitu PT Adaro Indonesia memiliki wilayah pertambangan di Kalimantan Selatan dan Tengah jumlahnya lebih dari 30.000 hektare (ha).

“Adaro tengah mempersiapkan segala persyaratan untuk mengajukan perpanjangan PKP2B dan akan mengajukan paling lambat 1 tahun sebelum kontrak berakhir,” ungkap Febriati Nadira, Head of Corporate Communication ADRO, kepada Ruangenergi.com, (17/03).

Selain itu, lanjut Ira sapaan akrabnya, terkait perjanjian kerjasama jasa penambangan di area lokasi pertambangan batubara PT Adaro Indonesia antara PT Adaro Indonesia (AI) dengan PT Pama Persada (PAMA) akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2021. ADRO akan membantu proses penyelesaian kontrak kerja karyawan PT PAMA.

“Dengan berakhirnya kerjasama ini, Adaro Indonesia akan ikut membantu PAMA dalam proses penyelesaian kontrak kerja karyawan. Sehingga PAMA dapat mengedepankan dan memastikan hak-hak karyawan dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku termasuk pemberian pesangon karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan mengacu pada ketentuan regulasi yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan, ADRO akan kembali memperkerjakan karyawan PT PAMA ke PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), tentunya dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku

“Karyawan dan Mitra kerja ex PAMA akan diseleksi sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku di PT BUMA,” tuturnya.

Lebih jauh, Ira menjelaskan, pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk membantu proses transisi karyawan PT PAMA.

“Saat ini juga telah dibentuk tim yang bertugas untuk membantu proses transisi dapat berjalan dengan baik, termasuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sehingga kegiatan operasional tambang di PT Adaro Indonesia tetap berjalan lancar,” tandasnya.