Jakarta,ruangenergi.com-PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatat volume produksi batu bara 52,70 juta ton pada tahun 2021, sesuai target produksi yang ditetapkan 52-54 juta ton. Volume
penjualan batu bara tahun 2021 mencapai 51,58 juta ton.
Nisbah kupas tahun 2021 mencapai 4,15x, di bawah target yang ditetapkan 4,80x, akibat faktor cuaca yang kurang mendukung di sepanjang tahun, yang mempengaruhi aktivitas pengupasan lapisan penutup.
“Ringkasan panduan PT Adaro Energy Indonesia Tbk tahun 2022 : Produksi batu bara: 58 juta ton – 60 juta
ton.Nisbah kupas: 4,1x. EBITDA operasional: AS$1,9 miliar –AS$2,2 miliar.Belanja modal: AS$300 juta – AS$ 450 juta,”demikian isi keterbukaan informasi,Rabu (23/02/2022) di Jakarta.
AEI mencatat total produksi 52,70 juta ton pada tahun 2021, setara dengan penurunan 3% yearon-year (y-o-y) dari tahun 2020. Volume penjualan batu bara pada tahun 2021 mencapai 51,58 juta ton, atau turun 5% y-o-y. Total pengupasan lapisan penutup tahun 2021 adalah 218,90 million bank cubic meter (Mbcm), atau naik 4% y-o-y, yang menghasilkan nisbah kupas 4,15x untuk tahun 2021.
Nisbah kupas ini lebih rendah daripada target yang ditetapkan 4,8x karena curah hujan yang di atas rata-rata di sepanjang tahun ini mempengaruhi operasi dan aktivitas pengupasan lapisan penutup.
Pada 4Q21, produksi batu bara AEI mencapai 13,06 juta ton, atau 3% lebih rendah daripada 4Q20. Total volume penjualan batu bara pada 4Q21 tercatat 12,72 juta ton, atau turun 6% y-o-y. Total pengupasan lapisan penutup pada 4Q21 adalah 48,59 Mbcm, atau turun 16% y-o-y, dan
nisbah kupas kuartal ini mencapai 3,72x.
Produk E4700, E4900, dan E4200 meliputi lebih dari tiga per empat volume penjualan batu bara
di tahun ini, yang ditopang oleh permintaan yang solid untuk batu bara jenis ini.
Indonesia merupakan tujuan penjualan tertinggi AEI pada tahun 2021, sesuai komitmen perusahaan untuk
mendukung pemenuhan kebutuhan batu bara dalam negeri. Wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur menduduki posisi tertinggi untuk destinasi ekspor AEI, yang masing-masing mengambil porsi 20%. China meliputi 19% penjualan AEI di periode ini, sejalan dengan peningkatan permintaan negara tersebut terhadap batu bara Indonesia.