Jakarta, ruangenergi.com – Sumatera Barat, salah satu daerah dengan potensi energi terbarukan yang melimpah, kembali menjadi sorotan. Kali ini, kabar datang dari Kabupaten Solok Selatan, di mana Muara Laboh, sebuah lapangan panas bumi, tengah bersiap untuk berekspansi. Proyek ini bukan hanya tentang pembangkit listrik, tetapi juga simbol upaya global menuju energi bersih.
Investasi Global untuk Masa Depan Hijau
The Asian Development Bank (ADB) akan mengucurkan dana sebesar USD 92,6 juta untuk mendukung pengembangan Muara Laboh Unit 2, yang dirancang memiliki kapasitas 80 MW. Rencananya, unit baru ini akan mulai beroperasi pada awal 2027. Dalam langkah ini, ADB tidak berjalan sendiri. Pendanaan disusun dari berbagai sumber, termasuk USD 38,8 juta dari modal biasa ADB, pinjaman sindikasi dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan bantuan lunak sebesar USD 15 juta dari Australian Climate Finance Partnership (ACFP).
Dengan kolaborasi lintas negara ini, jelas bahwa proyek Muara Laboh bukan sekadar agenda lokal. Ini adalah bagian dari upaya global untuk mendorong energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mewujudkan komitmen terhadap target iklim.
PPA dan Komitmen Masa Depan
Perluasan Muara Laboh tidak hanya mencakup Unit 2. Proyek ini juga akan melibatkan Unit 3 dengan kapasitas 60 MW. Langkah ini difasilitasi oleh Amandemen Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) antara PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) dan PT PLN (Persero). Kesepakatan ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin serius dalam memastikan kebutuhan energi bersih yang stabil untuk masa depan.
Selain ADB, sejumlah lembaga keuangan lain seperti Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan bank-bank swasta Jepang turut ambil bagian, dengan asuransi dari Nippon Export and Investment Insurance (NEXI).
ADB dan Perjalanan Panjang Panas Bumi Indonesia
Investasi ini bukanlah yang pertama bagi ADB di sektor panas bumi Indonesia. Sebelumnya, mereka telah mendukung pengembangan proyek Muara Laboh Tahap 1, serta proyek besar lainnya seperti Sarulla dan Rantau Dedap. Dengan rekam jejak yang solid, keterlibatan ADB memberikan kepercayaan bahwa proyek ini akan berjalan sesuai rencana.
Energi Bersih, Tantangan, dan Harapan
Meski panas bumi adalah salah satu energi terbarukan yang menjanjikan, pengembangannya tidak bebas tantangan. Menurut Jiro Tominaga, Country Director ADB untuk Indonesia, investasi di sektor ini membutuhkan keberanian besar karena risiko yang cukup tinggi. Namun, dukungan dari mitra global seperti ACFP dan Pemerintah Australia menjadi kunci untuk mengatasi hambatan tersebut.
“Berinvestasi dalam tenaga panas bumi dapat menjadi tantangan, sehingga dukungan dari ACFP dan Pemerintah Australia sangat penting untuk mengurangi risiko dan melaksanakan proyek yang membantu Indonesia memenuhi target energi bersih dan menyediakan listrik yang terjangkau,” komentar Jiro Tominaga, Country Director ADB untuk Indonesia.
Muara Laboh: Melangkah ke Depan
Ketika Muara Laboh Unit 2 mulai beroperasi, langkah besar telah diambil untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam energi panas bumi dunia. Proyek ini adalah bukti bahwa kolaborasi internasional dapat membawa manfaat besar, tidak hanya untuk satu negara, tetapi untuk planet kita bersama.
Dari panas bumi di kedalaman Sumatera Barat, masa depan hijau sedang dipupuk.