Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan dalam waktu dekat ini pihaknya akan finalisasi pembahasan revisi plan of development (PoD) Lapangan Abadi, di blok Masela yang dioperasikan oleh Inpex Masela Ltd.
Di sisi lain, masalah final investment decision (FID) masih dinantikan juga. Hanya saja, kini SKK Migas secara paralel membahas revisi PoD-1 dan juga amandemen psc (production sharing contract) dari blok Masela.
“Setelah pod approved, otomatis psc nya harus amandemen. FID nggak ada urusan amandemen PSC, karena amandemen ini sebenarnya sudah mulai dilakukan secara paralel saat pembahasan Revisi POD 1, jadi tinggal finalisasi aja, mestinya bentar lagi selesai semua,” kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja, SKK Migas, Benny Lubiantara dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Senin (18/12/2023) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, dalam PoD baru, Inpex mengajukan perpanjangan kontrak 20 tahun ke depan guna mendapatkan keekonomian proyek. Selain itu, juga mengajukan insentif fiskal, perubahan besaran investasi, dan bagi hasil. Pembahasan PoD berjalan lambat.
Pada 2017, pemerintah sepakat untuk memberikan perpanjangan kontrak selama 20 tahun plus 7 tahun kepada Inpex sebagai kompensasi perubahan skema pengembangan kilang LNG. Inpex baru menyerahkan revisi PoD proyek LNG Lapangan Abadi Blok Masela kepada pemerintah pada 20 Juni 2019. Tak lama, pemerintah pun menyetujui revisi PoD tersebut.
Dalam pengembangan proyek LNG Lapangan Abadi, Inpex diproyeksikan menghasilkan gas sebanyak 9,5 juta ton per tahun dalam bentuk LNG dan 150 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd) untuk gas pipa.