Bogor, Jawa Barat, ruangenergi.com- President Director INPEX Masela, Ltd., Kenji Hasegawa, menyampaikan komitmen INPEX Masela, Ltd. untuk menjalankan proyek dengan efisiensi dan mengutamakan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) dan kualitas.
Kenji juga mengungkapkan rencana kedepan proyek, INPEX Masela, Ltd. dan mitranya (PT Pertamina Hulu Energi Masela, dan PETRONAS Masela, Sdn.Bhd) akan melanjutkan operasi termasuk beberapa kegiatan di lokasi serta mempersiapkan pekerjaan FEED (Front-End Engineering Design)
“Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan SKK Migas sangat penting untuk kesuksesan proyek ini,” kata Kenji, Selasa (06/02/2024), di Bogor.
Sebagai kelanjutan dari Kick-Off Project Management Team Proyek LNG Abadi yang dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2023, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela, Ltd., menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Abadi LNG Project Overview and Updates pada hari Selasa (6/2/2024) di Bogor.
Dalam FGD ini, SKK Migas dan INPEX Masela, Ltd. secara rinci membahas berbagai aspek terkait Proyek LNG Abadi.
Diskusi melibatkan penjelasan mendalam mengenai gambaran proyek berdasarkan persetujuan Plan of Development (POD)-1 revisi 2, laporan status proyek terkini, kemajuan pengembangan proyek, serta tantangan dan upaya mitigasi yang sedang dilakukan.
Menurut Kenji, para pihak akan melanjutkan proyek dengan tujuan mencapai FID dan memulai produksi pada tahap awal setelah menyelesaikan persiapan yang diperlukan.
Proyek LNG Abadi diperkirakan akan mencapai volume produksi LNG tahunan sebesar 9,5 juta ton dan diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya. Selain itu, harapannya adalah proyek ini akan menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang.
Hal ini diwujudkan melalui optimalisasi sumber daya sehingga pengembangan dapat dilaksanakan secara efisien.
Komponen CCS Proyek juga menjadi elemen penting dalam upaya mencapai tujuan nol emisi CO2 pada tahun 2060 dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah timur Indonesia.
Dalam sambutannya,
Sementara itu,