Pekanbaru, Riau, ruangenergi.com — PT. Bumi Siak Pusako (BSP) dibawah supervisi SKK Migas berhasil melakukan normalisasi pipa salur minyak yang sempat mengalami gagal salur dari stasiun pengumpul atau gatering stasion (GS) Zamrud ke North Bosster System (NBS) Minas melalui Shiping lines dan terus ke Dumai untuk pengapalan.
Direktur BSP, Iskandar mengatakan pemulihan kondisi high pressure yang terjadi, dilakukan dengan sangat hati-hati. Karena, fasilitas pada pipa penyalur, umurnya sudah puluhan tahun.
“Jadi tim memang bekerja penuh dengan kehati-hatian, sehingga tidak menimbulkan masalah baru yang lebih besar,” kata Iskandar dalam keterangan pers dari SKK Migas Sumbagut yang diterima ruangenergi.com, Jumat (29/03/2024).
Terjadinya gagal salur minyak dari stasiun pengumpul atau Garhering Station (GS) Zamrud ke North Booster System (NBS) Minas terjadi akibat high pressure pada pipa penyalur minyak atau shipping line.
Indikasi high pressure muncul pertama kali pada awal Maret 2024. Sejak saat itu BSP langsung membentuk tim tanggap darurat untuk memulihkan keadaan tersebut. Tim bekerja 24 jam secara bergantian untuk menyelesaikan kendala tersebut.
“Dengan berbagai upaya, dan dukungan dari semua pihak, Alhamdulillah tekanan di pipa sudah turun dan minyak berhasil disalurkan kembali. Dan hal yang penting lainya, tidak ada fatality dalam usaha pemulihan tersebut,” papar Iskandar.
Kerja tim tersebut, kata Iskandar, selain melakukan beberapa strategi penanggulangan, juga aktif melakukan koordinasi dengan para pihak, antara lain diantaranya SKK Migas, Pertamina Hulu Rokan (PHR), Pertagas, Kepolisian, Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup.
Iskandar memberikan apresiasi atas dedikasi seluruh manajemen BSP yang cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan di lingkungan perusahaan. Selain itu, Iskandar juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dari SKK Migas, PHR dan Pertagas yang telah membantu kami dalam upaya pemulihan penyaluran minyak dari GS Zamrud ke NBS Minas.
“Saya bersyukur dan terimakasih atas dedikasi manajemen dan bantuan dari semua pihak, termasuk masyarkat sekitar yang telah bersedia memahami permasalahan ini, sehingga permasalahan ini bisa teratasi,” papar Iskandar.
Iskandar mengatakan, kejadian ini akan menjadi pembelajaran berharga bagi BSP dalam menjalankan bisnisnya di sektor hulu migas pada masa-masa yang akan datang.