Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Pesan tegas datang dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, kepada seluruh Penyedia Barang dan Jasa (vendor) di sektor hulu migas. Dalam gelaran akbar Pertamina Hulu Energi Vendor Day 2025 (25–26 September 2025) di Grha Pertamina, PHE menekankan bahwa kunci untuk bisa bermitra dengan operator migas terbesar nasional ini bukan lagi hanya soal harga, tetapi Integritas, Kepatuhan HSSE, dan TKDN tinggi.
Acara yang dihadiri oleh lebih dari 400 vendor kontrak aktif serta dihadiri Stakeholder dan SKK Migas ini, menjadi sinyal kuat bahwa rantai pasok PHE sedang dirombak menuju efisiensi yang terintegrasi, transparan, dan akuntabel.
Integritas dan Kepatuhan: Kartu Mati untuk Bisnis
Bagi para pebisnis, poin krusial yang harus dicatat adalah penekanan keras pada Integritas dan Kualitas/Keselamatan (HSSE).
Direktur SDM & Penunjang Bisnis PHE, Eri Sulistyo Sutikno, dengan gamblang menyatakan bahwa: “Rantai pasok yang efisien dan berintegritas adalah kunci untuk meminimalisir risiko operasional dan menjaga kesinambungan produksi migas.”
Vendor Day ini bukan hanya seremonial, tetapi sosialisasi regulasi yang wajib dipatuhi, termasuk:
* Anti-Penyuapan: Sosialisasi mendalam mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan kepatuhan ketat terhadap Pedoman PTK 007 Revisi 5 (Pedoman Tata Kerja Pengadaan Barang dan Jasa).
* Keselamatan: Pembahasan detail Contractor Safety Management System (CSMS). Kepatuhan HSSE yang ketat disebut sebagai jaminan bagi keberlangsungan operasi PHE.
* Kualitas: Penggunaan Service Performance Review (SPR) untuk mengevaluasi kualitas layanan secara berkelanjutan.
Intinya: Efisiensi dalam bermitra dengan PHE tidak diukur dari kecepatan atau biaya terendah semata, melainkan dari kemampuan bekerja secara aman, berintegritas, dan bertanggung jawab. Bagi vendor yang masih ‘bermain kotor’ atau mengabaikan keselamatan, pintu kerjasama PHE kini semakin tertutup.
TKDN dan Digitalisasi: Peluang dan Tuntutan Baru
PHE juga menjadikan acara ini sebagai platform untuk mendorong kapasitas industri dalam negeri. Dengan realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) barang dan jasa mencapai 62,66% per Juli 2025—melampaui angka tahun sebelumnya—PHE menunjukkan komitmennya mendukung program pemerintah.
Ini berarti, bagi pabrikan dalam negeri maupun perusahaan jasa, fokus pada peningkatan TKDN menjadi syarat wajib dan peluang besar untuk memenangkan kontrak PHE ke depan.
Selain itu, PHE mengumumkan adopsi penuh Digital Procurement melalui sistem I-Vendor dan CIVD. Pebisnis wajib beradaptasi cepat dengan digitalisasi ini agar proses pengadaan menjadi lebih transparan dan efisien.
Pada hari kedua, lebih dari 600 vendor berpartisipasi dalam coaching clinic yang mencakup topik-topik vital seperti TKDN, CSMS, SPR, hingga Digital Procurement. Ini adalah kesempatan bagi pebisnis untuk meningkatkan performa dan daya saing.
Vendor Day 2025 menegaskan bahwa kemitraan dengan PHE bukan lagi transaksi jangka pendek, melainkan sinergi jangka panjang yang menuntut integritas tinggi, kepatuhan HSSE, dan komitmen pada penguatan industri nasional. Perusahaan yang mampu memenuhi standar ini yang akan menjadi pilar pengaman operasi Subholding Upstream Pertamina, dan pada akhirnya, mendapatkan keuntungan bisnis yang berkelanjutan.