Dirut Pertamina

Alih Kelola Blok Rokan Lancar, Pertamina Siap Bor 161 Sumur Secara Masif

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comPT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan memulai sejarah baru. PHR secara resmi mengelola Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan) dan telah menyiapkan pengeboran sumur secara masif.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati saat serah terima alih kelola dari CPI ke PHR, Senin (09/8/2021) mengatakan, Pertamina berkomitmen untuk mempertahankan produksi paska alih kelola dengan melakukan pengeboran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu Agustus – Desember 2021 sebanyak 161 sumur yang terdiri dari 84 sumur baru dan 77 sumur eks Chevron.

Untuk selanjutnya, kata Nicke, pada tahun 2022 nanti direncanakan akan ada tambahan kurang lebih sebanyak 500 sumur.

“Pertamina akan melanjutkan program yang telah berjalan selama ini, termasuk Enhanced Oil Recovery (EOR) yang telah menunjang produksi migas secara signifikan,” ujarnya.

“Pertamina telah menetapkan anggaran investasi  sampai tahun 2025 sebesar lebih dari US$ 2 billion. Mengingat wilayah Blok Rokan juga memiliki potensi unconventional migas yang dapat menunjang peningkatan produksi migas nasional,” tambah dia.

Berdasarkan data saat ini, lanjut dia, Pertamina Hulu Rokan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km2 dengan 10 Lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager.

“Blok Rokan membentang di 5 (lima) Kabupaten Provinsi Riau yakni Kebupaten Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Blok minyak strategis ini, merupakan terbesar kedua di Indonesia dengan target produksi minyak tahun 2021 sekitar 165.000 barel per hari atau sekitar 24% dari produksi nasional,” paparnya.

Nicke menegaskan bahwa Pertamina akan memastikan proses operasional Blok Rokan tetap berjalan, karena sebanyak 291 kontrak dilakukan proses mirroring dan seluruhnya telah selesai.

“Selain itu sebanyak 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded dengan status progres 100%,” ucapnya.

Kepada seluruh pemangku kepentingan, Nicke menyampaikan terima kasih atas dukungan DPR RI, Kementerian ESDM, SKK Migas, Kementerian BUMN, Gubernur dan Masyarakat Riau, serta PT Chevron Pasific Indonesia, Pekerja dan Mitra Kerja, sehingga proses alih kelola Blok Rokan berjalan lancar.

“Mari kita teruskan perjuangan ini demi Indonesia, semoga kerja sama serta silaturahmi yang sudah terjalin dengan baik selama ini akan terus berlanjut hingga di masa yang akan datang,” tandas Nicke.

Kami meyakini dengan semangat sinergi dan kolaborasi, maka semua tantangan dapat ditaklukkan sehingga Blok Rokan yang diamanahkan kepada Pertamina dapat dikelola dengan baik secara optimal demi ketahanan energi bagi Negeri kita tercinta ini,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengaku sangat mendukung upaya Pertamina yang  berkomitmen untuk mempertahankan produksi paska alih kelola blok tersebut.

“Rencana pengeboran sebanyak 161 sumur yang akan dilakukan Pertamina Hulu Rokan pada kurun waktu Agustus – Desember 2021 patut didukung semua pihak. Dan saya optimis PHR akan sangat mampu untuk melakukannya,” pungkas Mamit.(SF)