Amankan 10 TCF Gas, Pertamina Hulu Energi Menangkan WK Lavender dan Perkuat Portofolio Eksplorasi Indonesia Timur

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, secara resmi memenangkan lelang Wilayah Kerja (WK) Lavender dalam Penawaran Langsung (Direct Offer Tender) Tahun 2025. Kemenangan ini memperkuat portofolio eksplorasi PHE secara signifikan, khususnya pada aset gas jumbo.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, dalam ajang Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition (APOGCE) 2025 di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

WK Lavender, yang berlokasi di onshore dan offshore Sulawesi Selatan serta Tenggara, disebut memiliki estimasi sumber daya gas sebesar 10 triliun kaki kubik (TCF). Aset ini akan dioperasikan di bawah skema kontrak Cost Recovery.

“Blok Lavender… memiliki prospek pengembangan gas menjanjikan. Komitmen kerja awal [PHE] sebesar USD 2,8 juta,” kata Laode Sulaeman.

Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi, menyatakan bahwa akuisisi WK Lavender ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengintensifkan eksplorasi di kawasan Indonesia Timur dan wilayah laut dalam (deep sea).

“Pengelolaan WK Lavender dari Pemerintah merupakan amanah yang akan kami laksanakan komitmennya menggunakan teknologi dan operasi yang unggul,” ujar Awang.

Ia menambahkan, tujuan utamanya adalah menambah jumlah sumber daya migas domestik untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Penambahan aset gas berpotensi besar ini dinilai krusial untuk keberlanjutan operasi Pertamina. Saat ini, PHE telah mengelola 24% blok migas di Indonesia dan berkontribusi secara dominan terhadap produksi nasional, yakni 69% produksi minyak dan 37% produksi gas.

Komitmen Tata Kelola dan ESG

Sejalan dengan standar investor global, PHE juga menegaskan komitmennya untuk mengelola operasi sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Lebih lanjut, PHE menekankan Zero Tolerance on Bribery melalui implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah tersertifikasi ISO 37001:2016, untuk memastikan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent demi mewujudkan status perusahaan migas kelas dunia.