PT AMNT

AMNT Turunkan Kapasitas Konsentrat Tembaga Jadi 900 Ribu Ton Per Tahun

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comPT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) menyatakan pihaknya akan menurunkan kapasitas input konsentrat tembaga di proyek smelter yang saat ini tengah dibangun di Benete, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

AMNT yang merupakan unit usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) sektor pertambangan tersebut menjelaskan, awalnya kapasitas yang ditargetkan sebesar 1,3 juta ton per tahun, lalu kini target tersebut diturunkan menjadi 900 ribu ton per tahun.

Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Rachmat Makkasau.

Ia menuturkan, perubahan kapasitas smelter tembaga ini dilakukan sebagai akibat dampak dari Pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

“Kapasitas 900 ribu ton ini telah disesuaikan dari rencana kapasitas sebelumnya yang mencapai 1,3 juta ton per tahun. Penyesuaian kapasitas ini dilakukan karena adanya tantangan pembangunan akibat pandemi Covid-19,” jelas Rachmat dalam keterangan, (16/04).

Pihaknya mengaku akan terus meningkatkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan melakukan pembatasan akses keluar masuk area smelter yang berada di bawah wilayah operasionalnya.

“Para mitra bisnis kami juga mengalami pembatasan perjalanan dinas,” paparnya.

Meski begitu, lanjutnya, Perseroan akan terus berupaya agar target yang ditetapkan bisa tercapai, meski dengan kapasitas yang lebih rendah dari target awal yang sudah ditetapkan.

Selain itu, Perusahaan menargetkan proses pembangunan smelter baru ini tuntas di 2023.

“Dengan kapasitas yang lebih rendah, maka target jadwal penyelesaian proyek bisa tercapai,” tuturnya optimis.

Lebih jauh, ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah dalam tahap evaluasi final beberapa konsorsium kontraktor EPC (Engineering Procurement and Construction) dan ditargetkan menetapkan pemenang lelangnya dalam waktu dekat ini.

“AMNT menargetkan untuk menyelesaikan proses penentuan pemenang tender EPC dalam waktu dekat. Proses perizinan terkait konstruksi, logistik, dan bangunan juga terus dijalankan secara paralel dengan dukungan pemerintah daerah,” bebernya.

Dikatakan olehnya, perubahan target kapasitas smelter baru ini juga berdampak pada rencana kapasitas suplai konsentrat tembaga yang diproduksi dari tambang Batu Hijau dan potensi blok Elang yang dikelola perusahaan.