Jakarta,ruangenergi.com–Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO) menilai keberadan BLU DMO Batubara bentukan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akan merumitkan saja.
Dengan adanya BLU ini dinilai makin mempersulit mekanisme penjualan batubara. Kalau sekarang masih ada kesempatan dengan jual ke PLN Batubara.
“Kalau mau gampang ambil saja PKP2B yang sudah mau habis, dikelola sama BUMN. Nah itu yang dicadangkan untuk domestic market obligation. Clear barang itu. Buat BLU rumit juga.Tidak se simple yang disampaikan Pak Menko Marinves. Sebenarnya sih, kebijakan dmo sudah tepat. Tinggal mekanisme kontrolnya saja,” kata Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo), Anggawira dalam bincang santai bersama ruangenergi.com,Selasa (11/01/2022) di Jakarta.
Jadi,lanjut Anggawira, ekosistem bisnis batubara ini jangan dilihat hanya yang besar, menengah dan kecil harus ada. Dengan kebijakan yang ada ini, menengah kecil ini tidak dapat affirmasi. Ini yang harus diperhatikan. Harusnya perusahaan yang menengah kecil ini juga punya kesempatan jual ke PLN.
“Dengan adanya BLU ini kan makin sulit. Kalau sekarang masih ada kesempatan dengan jual ke PLN Batubara. Orang-orang yang gak punya kontrak jangka panjang dia bisa jual..Itu kan harusnya ruang-ruang seperti itu diberikan. sehingga ada pemerataan lah….jangan yang kaya makin kaya…oligarki lagi ini boss..” kecam Anggawira dengan nada sedih dan gundah gulana.