Anggota DEN, gelaran IPA Convex 2021

Anggota DEN Sebut, Antisipasi 12 BSCFD Gas Perlu Peningkatan Pasar Domestik

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comAnggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha, mengungkapkan bahwa perubahan dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) tidak bisa dielakan karena beberapa hal.

Hal tersebut dikatakan olehnya dalam gelaran Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2021, pada diskusi Plenary Session 2, (02/09/2021).

Dalam diskusi ini, Satya menjelaskan agar tidak mis quote atau salah interpretasi.

Adapun menurutnya perubahan RUEN yang tidak bisa dielakkan di antaranya :

Pertama, asumsi pertumbuhan ekonomi diwaktu RUEN dibuat pada tahun 2017 yaitu 7-8% (agregat 7,5%), sehingga ekpektasi demand (permintaan) menjadi cukup besar dimana pada tahun 2030 sekitar 11,3 BSCFD.

Ia menambahkan, committed demand pada saat RUEN dibuat sekitar 5.1 BSCFD, sehingga ada defisit sekitar 6.2 BSCFD kalau dilihat dari permintaan ditahun 2030.

“Namun kalau kita lihat committed demand di 2020 meningkat 6.8 BSCFD maka masih defisit sekitar 4.5 BSCFD. Maka tugas negara untuk menambah permintaan dengan menciptakan agar ada permintaan yang cukup yang otomatis perlu menciptakan pasar. Apabila defisit ini tidak direncanakan sejak sekarang sementara produksi gas mencapai 11.3 BSCFD sesuai RUEN 2017 atau bahkan sesuai GSEN sebesar 12 BSCFD, maka gas defisit tersebut dengan sangat terpaksa di ekspor karena domestik tidak menyerap,” ungkap Satya, (03/09).

Anggota DEN

Kedua, katanya, sesuai ketentuan dalam RUEN bahwa tidak boleh ekspor gas sesudah tahun 2035 perlu ditinjau ulang.

“Namun apabila ternyata supply nya tidak sampai pada angka 11.3 BSCFD (RUEN) atau 12 BSCFD (GSEN), sementara demand/permintaannya cukup besar sampai pada angka tersebut, maka kita perlu kerja keras memperbaikan kebijakan-kebijakan termasuk pemberian insentif agar investor mampu mengembangkan lapangan-lapangan yang ada untuk mencapai target produksi tersebut. Kesimpulannya kita tidak akan buka peluang gas untuk di ekspor kalau permintaan ada di dalam negeri,” terangnya.

Ketiga, dalam meciptakan pasar gas domestik tidak hanya dari sisi investor hulu migas saja yang bekerja tetapi juga di hilir dengan membangun infrastruktur gas yang diperlukan.