Anggota Dewan Energi Nasional 2020-2025: Dari Mantan Wakil Ketua Komisi Energi, Direktur PLN, Rektor, Duta Besar Hingga Pengusaha Migas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, RuangEnergi.Com – Setelah menggelar uji kelayakan pada 12 November 2020 terhadap 16 calon anggota DEN.
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto akhirnya menanda tangani 8 nama anggota Dewan Energi Nasional terpilih dari berbagai pemangku kepentingan untuk masa tugas 2020-2025.

Melihat latar belakang profesi anggota DEN terpilih di perode ini memang sangat unik. Ada mantan ketua komisi energi DPR, Direktur PLN, Rektor, Duta Besar hingga pengusaha migas.

Berikut profil anggota DEN yang dirangkum ruangenergi.com :Hdi

1.Dr., Ir., Herman Darnel Ibrahim, M.Sc
Profesional Energi dan Kelistrikan ini lahir di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Pada tahun 2009 ia pernah menjabat anggota DEN dimana bersama-sama dengan anggota Dewan Energi Nasional yang lain bertugas merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional untuk ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR RI. Kebijakan tersebut mencakup beberapa hal, yaitu menetapkan rencana umum energi nasional, menetapkan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi serta mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral. Sebelumnya, Herman pernah menjabat Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN dan Direktur PT Indonesia Power. Disamping beberapa jabatan karier yang pernah diembannya, Herman Darnel juga pernah aktif diberbagai organisasi lain, diantaranya Wakil Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) (2001-2003), Ketua Departemen Energi Konvensional KADIN Pusat (1999-2003), Country Coordinator dan Member Working Committee pada Perhimpunan Perusahaan Listrik se ASEAN (HAPUA) (2004) dan pada tahun 2006 dia dipercaya sebagai Ketua Umum Orginizing Committee penyelenggaraan World Geothermal Congress pada tahun 2010 di Bali.
Pendidikan
S1 dari Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) (1978)
S2 (M.Sc.) dari UMIST, Manchester, Inggris, dalam bidang Power System Analyses (1987)
S3 (Doktor) dari ITB dalam bidang energi dan ketenagalistrikan (2004)
Karier
Kepala Bagian Distribusi pada Sub Direktorat Jaringan, Direktorat Pembangunan PLN Pusat (1985)
Kepala Bagian Perencanaan Umum PLN P2B Gandul (1986)
Kepala PLN Unit Pengatur Beban Sumsel (1988-1990)
Kepala PLN Cabang Tanjung Karang (1990-1991)
Deputy Pemimpin Bidang Pengusahaan PLN Wilayah IV (1991-1994)
Deputy Pemimpin Bidang Perencanaan PLN Distribusi Jatim (1994-1996)
Manager Divisi Perencanan Korporat PJB I (1996-1998)
Direktur Utama PT Cogindo DayaBersama (anak perusahaan PJB I) (1998-1999)
Direktur Pengembangan dan Niaga PLN PJB I (1999-2000)
Direktur Sistem dan Sumber Daya Manusia, PT Indonesian Power (2000-2003)
Komisaris Utama PT Cogindo DayaBersama (2000-2004)
Direktur (Senior Vice President) Sistem dan Sumberdaya Manusia PT. Indonesia Power (2000-2003)
Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN Persero (2003-2008)
Anggota Dewan Energi Nasional (2009)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (2019).

2. Ir. Satya Widya Yudha, M.Sc
Pakar migas dan energi ini lahir di Kediri, Jawa Timur Pada tanggal 10 November 1961, Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Kelautan (S1) dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Dalam perjalanan kariernya, Beliau melanjutkan pendidikan ke tingkat Master di Cranfield University School of Industrial and Manufacturing Science di Bedford, United Kingdom dan meraih gelar pascasarjana (MSc) di bidang Oil and Gas Project Quality Management. SWY juga mengikuti Executive Development, dari Blatvanik School of Government, Oxford University. Saat ini, di tengah-tengah kesibukan, Beliau tetap berupaya untuk menyelesaikan program doktor (PhD) bidang energi di Cranfield University School of Water, Energy and Environment (SWEE) dan School of Management.

Di dunia minyak dan gas bumi, ia pernah menjadi Director of Federal Relations and Business Development untuk Atlantic Richfield Company (ARCO) dan British Petroleum (BP) di Washington DC, Amerika Serikat pada saat BP mengakuisisi ARCO. Selanjutnya dia dipercaya menjadi Director of International Affairs of BP Plc yang bertugas di London. Kemudian dia kembali ke Indonesia sebagai Vice President BP Indonesia selama dua setengah tahun dan kemudian dipercaya sebagai LNG supply and Development Director BP Tiongkok di Beijing. Dari Tiongkok, Satya melanjutkan petualangan karier di BP Vietnam sebagai Business Strategy Director. Karier profesionalnya yang terakhir adalah sebagai perwakilan BP di Vico Indonesia sebagai Direktur Pengembangan Bisnis CBM sampai akhirnya ia memulai perjalanan karier politiknya hingga sekarang di parlemen.

Dalam kiprahnya di DPR, Satya pernah diangkat sebagai Ketua Delegasi Parlemen Indonesia untuk Pertemuan WTO Parlemen pada tahun 2011. Pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pansus Revisi UU Panas Bumi; Ketua Delegasi Kunjungan Pansus Revisi UU Panas Bumi ke New Zealand; Anggota Pansus UU Keinsinyuran; Panja RUU Geospasial; Panja Migas, Panja Minerba, Panja Ratifikasi HAZEAgreement; Panja Ratifikasi Nagoya Protocol dan banyak lagi.

Pada periode 2014-2019 Satya W. Yudha pernah menjadi Wakil Ketua Komisi Energi (Komisi VII) DPR RI dari Oktober 2014-Maret 2018 dan selanjutnya Wakil Ketua Komisi Luar Negeri (Komisi 1) DPR RI dari Maret 2018- September 2019. Serta sebagai Ketua Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI dari 2011-2019.

3. Yusra Khan
Meniti karier di dunia diplomat berbagai jabatan strategis pernah disandangnya. Ia mewakili negara sebagai Duta Besar dengan menjabat Kuasa Usaha ad interim/Deputi Wakil Tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB

Pada Januari 2012 ia juga terpilih sebagai Wakil Presiden Dewan Eksekutif United Nations Development Programme (UNDP), United Nations Population Fund (UNFPA), dan United Nations Office for Project Services (UNOPS) mewakili negara-negara Asia-Pasifik.
Yusra Khan juga pernah menjabat duta besar untuk Mexico city dan pernah menjadi  Sekretaris Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Departemen Luar Negeri (Deplu).

4. Ir. Eri Purnomohadi,MM
Ketua Asosiasi Hiswana Migas ini lahir Tasikmalaya, 11 Agustus 1961
Lulusan S1 Geologi UPN Veteran Yogjakarta ini, melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas Indonesia, Program Strata-2 Magister Management, Program Studi Management Internasional

Dalam perjalan karier-nya Eri pernah menduduki jabatan penting sebagai Direktur Teknik PT Karya Mukti Utama Agung Bandung, Direktur Operasional PT Assa Mas Buana Makmur.
1993-2002 : Pengusaha SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum)
1993-2002 : Direktur Utama PT Assa Mas Buana Makmur
1996-2002 : Pengusaha Keagenan Minyak Tanah Pertama

Sampai saat ini Eri Purnomohadi menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).

5.Dr.Ir Agus Puji Prasetyono, M.Eng., IPU
Perjalanan kariernya cukup lengkap dari ASN di Kementerian Riset dan Teknologi hingga menjadi peneliti. Saat ini ia menjabat sebagai rektor di Universitas OSO Kalimantan Barat.

Berbagai jabatan strategis pernah disandangnya, antara lain :
Peneliti BPPT 1987 – 2000
Bekerja di Kementerian Riset dan Teknologi, 2001 – 2014
Bekerja di Kemenristek dan Pendidikan Tinggi 2015 – 2019
Lektor di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogjakarta 2019 – sampai sekarang
Ketua Tim Kerja Penyiapan Pembangunan PLTN dan Komersialisasinya 2016 – 2019
Ketua Dewan Pengawas Perguruan Tinggi BLU
Anggota Kelompok Kerja Bidang Energi dan Sumberdaya mineral, KEIN, 2016 – 2019