Limbah Slag Nikel

ANTM Jadikan Limbah Slag Produk Material Konstruksi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), melakukan pendekatan Reduce-Reuse-Recycle (3R) dalam pengelolaan limbah.

Senior Vice President Corporate Secretary ANTM, Yulan Kustiyan, mengatakan, salah satunya melalui inovasi pemanfaatan kembali (recycle) limbah slag untuk pembuatan material konstruksi di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

“Kami yakin inovasi ini akan memberikan nilai tambah dan juga membantu pengelolaan lingkungan di sekitar perusahaan,” terang Yulan berapa waktu lalu, (20/05).

Menurutnya, Slag adalah material sisa hasil proses pyrometallurgy pemisahan logam dari bijihnya dalam proses pengolahan feronikel di UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Produk hasil pemanfaatan limbah slag di UBP Nikel Sulawesi Tenggara adalah Pomalaa Beton (POTON).

Yulan menambahkan, limbah slag dari Pabrik Feronikel Pomalaa ini difungsikan sebagai road base, yard base, dan bahan-bahan konstruksi beton di lokasi internal UBP Nikel Sulawesi Tenggara seperti fasilitas olahraga karyawan, taman, dan pedestrian.

Tercatat pada 2020, produk POTON berupa beton pracetak dimanfaatkan dalam dua bentuk, yakni batako sejumlah 108.385 buah dan paving block sejumlah 585.329 buah, POTON juga digunakan sebagai pengganti agregat (pasir dan kerikil).

Pemanfaatan limbah tailing di lokasi internal perusahaan antara lain untuk kebutuhan konstruksi lantai kerja tambang bawah tanah, dan sebagai campuran bahan konstruksi seperti paving block, batako, bata ringan, conblock, genteng, juga tembok beton. Pada 2020, ANTM melakukan pemanfaatan kembali limbah tailing sebanyak 193.873 dmt (dry metric ton) dari 314.017 dmt atau sebesar 61,74% dari totalnya.

Untuk itu, ANTM berkomitmen dalam mengolah limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah operasional.

“Berbagai bentuk inovasi pengolahan limbah dilakukan untuk dapat memanfaatkan kembali limbah guna menunjang kegiatan operasional Perusahaan dan kegunaan lain sehingga mengurangi beban limbah yang dikirimkan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” tutur Yulan.