APMI dan IPA Duduk Bersama Bahas Formula Cost Structure

Jakarta,ruangenergi.comAsosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) dan Indonesia Petroleum Association duduk bersama bahas bermacam hal.

Mulai dari update tech drilling, soal peningkatan HSSE, peningkatan SDM pemboran dan jasa penunjang pemboran, dan hal lainnya termasuk masalah Supply Chain Manegement (SCM).

Mengingat akhir-akhir ini ada gejolak peningkatan segala aspek biaya secara sangat signifikan, maka perlu di review apa saja jenis cost yang sangat terdampak. Inilah yang akan menjadi bahasan lanjutan nantinya antara IPA dan APMI.

“IPA ke depan membuka ruang bagi APMI utk berdiskusi bermacam hal. Mulai dari update tech drilling, soal peningkatan HES, peningkatan SDM pemboran dan jasa penunjang pemboran, dan hal lainnya termasuk masalah Supply Chain Manegement (SCM). Salah satu hal mendesak adalah perlunya disusun Cost Structure yang detail dari APMI, untuk jasa penunjang pemboran,” kata Wakil Sekretaris Umum APMI, Tito Loho dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Rabu (27/04/2022) di Jakarta.

Duduk bersama APMI dan IPA,lanjut Tito, bersama merumuskan formula cost structure untuk harga pengeboran di Indonesia.

“Dari IPA hadir Feri Sarjana, Endah Karlina, Jaya Citra, Mayang Mahatani, dan Wikantyoso Wismoyo. Mereka terbuka untuk bahas karena kenaikan biaya ini memang sudah terjadi fenomena riil meluas.Melalui COST STRUCTURE sebagai instrumentnya,” tegas Tito.

Dalam catatan ruangenergi.com,Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memahami keinginan adanya revisi harga kontrak penyediaan rig yang diajukan oleh Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) kepada kontraktor kontrak kerjasama migas yang memakai jasa pengeboran mereka.

Namun SKK Migas mengingatkan, untuk kontrak existing itu tidak mengenal penyesuaian harga. Makanya perlu dibangun formula harga di dalam suatu kontrak penyediaan barang dan jasa.

“Kalau kontrak baru pasti bisa dibuat formula harganya. Sedangkan kontrak lama itu b to b. SKK Migas bilang makanya ini perlu dibicarakan jangan sampai mengganggu program 1 juta barel. Itu sebabnya deal nya harus cepat dong,” kata Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi kepada ruangenergi.com,Senin (25/04/2022) di Jakarta.

Ditemui ruangenergi.com di sela-sela buka puasa bersama Guspenmigas, Erwin bercerita proses pengeboran yang dilakukan oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) migas tidak boleh terhenti.

“Kalau dari pabrikan langsung ke SKK Migas mengajukan  kenaikkan harga, itu tidak boleh langsung-langsung saja. Ini harus deal dulu (antara pabrikan dengan KKKS), baru kita (SKK Migas) jembatani. Nah kalau KKKS sudah memahami dan menerima usulan pabrikan, ya baru dibawa ke SKK Migas. Yang pasti program pengeboran yang dirancang oleh SKK Migas tidak boleh terganggu,” tegas Erwin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *