Apresiasi Pelaksanaan Program Penilaian dan Pembinaan Bersama terhadap Industri Penunjang Hulu Migas Tahap II Tahun 2022

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.comSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, salah satu upaya pembinaan SKK Migas kepada KKKS untuk memenuhi target pencapaian produk dalam negeri adalah memaksimalkan penggunaan barang dan peralatan pendukung operasi yang sudah diproduksi di dalam negeri dan terbukti dapat memenuhi standar kualitas operasi Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagai Approved Manufacture List (AML) di seluruh KKKS.

Kegiatan ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mendorong terobosan SKK Migas dalam rangka mendukung program charter/pilar IOG 4.0 yaitu Implementing the Improvement of National Supplier Competitiveness/ Melaksanakan Program Peningkatan Daya Saing Pemasok Nasional (nomor 5a) dengan tujuan mendorong dan mengoptimalkan daya saing pemasok nasional sehingga dapat meningkatkan multiplier effect industri hulu migas.

Program Penilaian dan Pembinaan bersama Hulu Migas merupakan program kolaborasi tim antara SKK Migas, KKKS yang juga melibatkan Ditjen Migas, KESDM sebagai kementerian teknis yang melakukan pembinaan terhadap 35 penyedia barang/jasa pendukung kegiatan usaha hulu migas Indonesia, sehingga diharapkan hasil dari Penilaian ini dapat meningkatkan kapabilitas kemampuan dan kehandalan pabrikan dalam negeri berdasarkan analisa dan rekomendasi pengembangan yang diberikan.

“Saya mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim pelaksana Penilaian bersama yang telah bekerja keras melaksanakan proses Penilaian ini sehingga hasilnya bisa kita sampaikan hari ini. Tercatat terdapat 19 KKKS pelaksana yang berkontribusi dalam proses ini yaitu KKKS Eni, Premier, Pertamina, Petronas, JOB Pertamina-Medco Tomori, Repsol, HCML, Mubadala, Genting, Petrogas, BP, Inpex, Conocophillips, EMCL, Kangean, Medco, PHR, Saka dan Petrochina yang terdiri dari SME (Subject Matter Expertise) terhadap 8 komoditas yaitu Chemical, Electrical, Instrumentation, Mechanical, Tubular-Valve-Fitting, Rotating, Structure, Drilling Subsurface,” kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko saat memberikan sambutan pada acara Apresiasi Pelaksanaan Program Penilaian dan Pembinaan Bersama terhadap Industri Penunjang Hulu Migas Tahap II Tahun 2022,Senin malam (19/12/2022) di Hotel JW Marriot, Jakarta.

Rudi menyampaikan, apresiasi yang diberikan SKK Migas juga secara langsung kepada seluruh tim pelaksana di KKKS dan juga kepada 35 pabrikan yang telah secara sukses dan kooperatif mengikuti proses penilaian dengan baik.

“Apapun hasil yang telah dicapai, saya berharap seluruh peserta dapat mengambil sisi positif dari proses penilaian ini karena bertujuan untuk lebih meningkatkan kapabilitas kemampuan dan kehandalan pabrikan dalam negeri berdasarkan analisa gap dan rekomendasi pengembangan yang diberikan agar dapat memenuhi kualifikasi kebutuhan operasi dan proyek hulu migas di Indonesia,” ungkap Rudi.

Akhirnya,lanjut Rudi,dia berharap acara kegiatan ini dapat mendukung semangat kolaborasi antara SKK Migas dengan para stakeholder untuk aktif dalam rangka memperkenalkan produk dalam negeri dengan konsep business match making sehingga bisa mendekatkan kebutuhan KKKS dengan produksi yang akan dihasilkan oleh dalam negeri sehingga dapat bersaing tidak hanya nasional tapi juga internasional.

Anak Bangsa

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa dirinya menerima laporan bahwa  pelaksanaan  program penilaian bersama Tahap II Tahun 2022 melibatkan para anak bangsa dari 18 KKKS dan 35 Perusahaan dimana sebelumnya pada Tahap I tahun 2021 telah melibatkan 20 KKKS dan 29 perusahaan industri penunjang migas dari seluruh Indonesia.

“Saya berterima kasih kepada para anak bangsa yang terlibat dalam penilaian bersama ini untuk memberdayakan produk dalam negeri. Saya berterima kasih kepada manajemen KKKS dan perusahaan industri penunjang dalam negeri, karena tanpa upaya dan peran serta semua pihak tentu saja kegiatan ini tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.Saya berharap program penilaian dan pembinaan bersama ini akan mendorong kerjasama dengan pihak-pihak lain terutama Kementerian/Lembaga terkait untuk meningkatkan kemampuan produsen dalam negeri melalui bantuan pendanaan, kapasitas teknologi, keahlian pekerja, insentif fiskal, dan perbaikan peraturan perundangan. Sehingga produk dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan operasi migas dan mampu memproduksi barang dengan orientasi menuju pasar ekspor,”pungkas Tutuka.