Jakarta,ruangenergi.com-Ada pernyataan menarik disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif ketika dia ditanya wartawan usai Sholat Jumat di kantornya.
Wartawan bertanya kepada Tasrif apakah dimungkinkan adanya opsi lelang terbuka karena ketidakjelasan pengembangan blok Masela yang dioperasikan oleh Inpex Masela Ltd.
“Ya ada juga (peluang)..kalau enggak gitu kita akan liat skema lainnya. Ini kan sumber daya kita dan kita siapin karpet merah untuk mereka sama-sama berinvestasi,” kata Arifin Tasrif,Jumat (26/05/2023) di Jakarta.
Wartawan pun mengejar Tasrif dengan pertanyaan menarik, perihal tawar-menawar harga PI bekas Shell yang diajukan para calon pembeli.
“Belum ketemu kalo yang satu ngasih harganya keterlaluan, yang satu nawarnya keterlaluan ya gak ketemu,”cetus Tasrif.
Tasrif mengingatkan, bahwa Indonesia dirugikan akibat lambatnya blok Masela berproduksi.
“Inpex ada kesungguhannya. Shell ini sudah mundur gak bertanggungjawab,tulis itu!” seru Tasrif.
Menurut Tasrif, 5 tahun itu tidak dilaksanakan apapun (di blok Masela) maka dia akan tinjau kembali termasuk kemungkinan untuk lelang ulang.
“Inikan sudah berapa tahun 2019, sampai 2023 sudah 4 tahun makanya kita sudah ingetin aja nih dan juga sekarang ini yang merasa dirugikan ya Indonesia, nah kita gamau hal ini terjadi,” tegas Tasrif.
Menurut Tasrif, seandainya Shell tidak mau mengerjakan Masela kenapa mengajukan PoD bersama Inpex.
Ketika dia ditanyakan apakah tidak takut diarbitrase ? Tasrif menjawab:
” Ya nanti kita liat aja adu kuatnya dimana, kita juga sekarang sedang review,”tutur Tasrif.