Jakarta,ruangenergi.com– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Arifin Tasrif mengatakan banyak konsumen di Indonesia senang memakai bahan bakar minyak Pertalite hasil produksi Kilang PT Pertamina (Persero).
Konsumen suka produk RON 90 itu karena memberi kenyamanan bagi kinerja engine kendaraan. Dan Pertamina juga sudah mempunyai suatu program yang bagus yaitu Pertashop yang sudah mulai dikembangkan di daerah-daerah.Yang disediakan di Pertashop itu Pertamax.
“Ternyata di daerah-daerah Pertamax cukup direspon meskipun harganya harga Pertamax. Dan ini investasi yang dilakukan masyarakat setempat.Ke depannya ini perlu kita kembangkan. Tentu saja dengan sosialisasi yang lebih baik,” kata Arifin Tasrif di sela-sela paparan Capaian Kinerja Kesdm Tahun 2021, Rabu (12/01/2022) di Kementerian ESDM, Jakarta.
Tasrif membeberkan,terkait dengan Premium, harus menuju ke bahan bakar minyak bersih lingkungan. Kita tahu bahwa Premium ini emisinya memang cukup besar, meskipun harga dalam JBKP rendah.
“Di dunia ini masih ada 7 negara yang masih menggunakan Premium. Dan untuk itu memang sekarang perlu bbm yang ramah lingkungan. Pertamina sekarang sedang melakukan modernisasi kilang-kilangnya untuk bisa memproduksi bbm yang berstandar Euro IV dan negara-negara lain sekarang sudah masuk ke Euro V untuk bisa memberikan pelayanan bbm bersih. Nah ini tentu saja hal ini membutuhkan transisi harus bisa ada solusi. Nah solusinya kemarin pada saat demand menurun kita masukkan Pertalite dengan harga premium. Tapi sekarang tentu saja beda, karena sekarang harga crude internasional juga tinggi maka nunggu konfederasi konfederasi..harus ada perhitungan dan ada strategi,” ungkap Tasrif yang dalam kariernya pernah sebagai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia.
Terkait dengan subsidi tepat sasaran,lanjut Tasrif, ini akan dimulai. Kalau tidak dimulai sekarang,kapan lagi. Tujuannya adalah untuk bisa memastikan alokasi bbm itu tepat sasaran.
“Banyak kebocoran, ya memang butuh upaya untuk bisa mengatasinya,” pungkasnya.
