Jakarta, Ruangenergi.com – Untuk mencapai target mengurangi emisi yang cukup ambisius, dibutuhkan kemampuan pendanaan yang besar di mana tidak semua negara punya kapasitas untuk itu. Karena masing-masing negara, baik itu negara maju, negara berkembang, ataupun negara belum berkembang saja saja.
Demikian dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum/WEF) 2023 yang digelar di Davos, Swiss sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
“Di sini kita memerlukan bantuan dan dukungan dari organisasi keuangan untuk menciptakan keseimbangan global melalui mobilisasi pendanaan dengan mekanisme yang sederhana dan lebih mudah dipahami, sehingga bisa diakses dan terjangkau untuk semua,” kata Menteri Arifin
Menurutnya, Indonesia telah menetapkan peta jalan secara detil yang membutuhkan investasi senilai USD 2,5 triliun, di mana lebih dari separuh akan diserap oleh sektor energi.
“Bisa dibayangkan atau tidak, berapa banyak uang yang kami perlukan untuk mencapai Net Zero Emission secara global? Pada tahun 2022, di Indonesia, realisasi investasi adalah USDb1,97 miliar, sementara total rencana investasi sampai 2025 adalah USD 57,9 miliar, sampai 2030 adalah USD 125,9 miliar, ada penambahan investasi USD 68 miliar dari 2025,” papar Arifin.
Pada kesempatan itu, Menteri Arifin juga mengundang investor untuk mendukung upaya Indonesia menjalankan transisi energi dan Net Zero Emission, juga membuka peluang kolaborasi dengan negara mitra maupun organisasi internasional.
“Kami sangat senang bisa berdiskusi dengan hadirin sekalian,” pungkas Arifin.
Sebagai informasi, WEF 2023 mengusung tema “Cooperation in a Fragmented World”, dan diikuti lebih dari 2.700 peserta termasuk 50 kepala pemerintahan, 1.500 pebisnis, serta kalangan akademisi, penggiat sipil, dan seniman terkemuka dunia. Acara tahunan WEF yang mempertemukan para pengambil keputusan di sektor publik pemerintahan dan sektor swasta itu diadakan pada 16-20 Januari 2023.
Workshop “Fast Tracking Energy Transition Investment in Developing Economies” termasuk agenda pada Indonesian Pavilion yang dilaksanakan sebagai rangkaian acara WEF Annual Meeting yang kerap kali dihadiri oleh delegasi Republik Indonesia baik Kementerian, perusahaan dan institusi untuk memeriahkan dan menyuarakan budaya Indonesia di kancah global.
Indonesian Pavilion diselenggarakan pada 16-20 Januari 2023, yang bertujuan untuk menyediakan sarana agar seluruh delegasi Indonesia dan internasional dapat berinteraksi, mengadakan pertemuan, menghadiri workshop yang diselenggarakan oleh berbagai Kementerian dan perusahaan swasta.(Red)