Badan Pengelola Migas Aceh Berharap Jelang Akhir Tahun Bor 1 Sumur di WK B

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.comKepala Badan Pengelola Minyak dan Gas (BPMA) Teuku M Faisal berharap jelang akhir tahun 2022 ini bisa dilakukan pengeboran 1 sumur minyak di wilayah kerja migas B (Blok B) di Aceh.

Menurut rencana PT Pema Global Energi (PGE) akan mengebor di akhir Desember 2022 ini. Namun kepastian tersebut masih ditunggu oleh BPMA.

“Namun perlu saya cross check apakah sudah akan dimulai atau geser ke Jan 2023.. biasalah penyakit pengadaan/sosialisasi dan mobilisasi selalu mejadi kendala utama drilling,” kata Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Rabu (21/12/2022) di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,potensi di WK B terdiri dari tiga lapangan gas di darat yang aktif berproduksi, yaitu lapangan Arun dengan 44 sumur aktif, Lapangan South Lhoksukon A dengan 2 sumur aktif, dan Lapangan South Lhoksukon D dengan 8 sumur aktif. Produksi gas diperkirakan mencapai 55 MMscfd dan kondensat 868 barel per hari.

Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi North Sumatra B-Block (PHE NSB), resmi menyerahkan pengelolaan 100% Wilayah Kerja (WK) B kepada PT Pema Global Energi (PGE) pada Senin (17/5/2021) di Point A Main Office di Desa Sumbok Rayeuk, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh

Pencarian cadangan Migas baru ini harus dilakukan karena wilayah kerja blok B yang di kelola Pema Global Energi sudah mendekati batas akhir. Diperkirakan tiga tahun kedepan produksi akan terus menurun.

Saat ini blok B Aceh Utara mampu memproduksi 55 mm perhari. Sehingga PT Pema Global Energi sebagai badan usaha milik pemerintah Aceh, melakukan pencarian sumber Migas baru untuk kembali dapat meningkatkan produksi Migas di Aceh.