Bakrie Brother Akhir Januari 2021 Kantongi Kontrak CISEM

Jakarta,ruangenergi.com-PT Bakrie and Brother (BnBr) pada akhir Januari 2021 ini akan ditetapkan sebagai pemenang proyek pipa gas Cirebon-Semarang.

Bakrie akan ditunjuk sebagai transporter gas dari PT PGN Tbk yang menjadi shipper, yang mendapat alokasi gas dari lapangan gas unitasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC).

“Akhir bulan Januari sudah jelas semuanya, apakah Bakrie yang saat ini sebagai “calon” dapat menjadi “pemenang” Cisem.Bakrie sebagai transporter dengan shippernya salah satu yang potential adalah PGN yang dapat alokasi dari JTB,” kata Komite Bph Migas Jugi Prajogio kepada ruangenergi.com,Selasa (19/01/2021) di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,Kepala BPH Migas M.Fanshurullah Asa menjelaskan Rapat Komite BPH Migas 16 Desember 2020 telah disepakati untuk membentuk Tim legal yang melibatkan Biro Hukum KESDM dan Inspektorat Jenderal KESDM.

Tim tersebut akan melakukan kajian hukum terhadap penerapan Peraturan BPH Migas No. 05/P/BPH Migas/III/2005 atau Peraturan BPH Migas No. 20 Tahun 2019. Beleid itu mengatur calon pemenang lelang wajib menyampaikan jaminan pelaksanaan pekerjaan yang diterbitkan oleh Prime Bank sebesar 5 persen dari total investasi. Selain itu calon pemenang lelang juga wajib menyampaikan perjanjian pengangkutan gas bumi (PPG) dalam waktu 3 bulan sejak ditetapkan sebagai pemenang.

“Apapun opsi yang dilakukan, paling terpenting harus sesuai aturan yang ada dan bukan hanya wacana. Hal itu agar tidak terjadi lagi badan usaha pemenang lelang yang semula menyatakan sanggup lalu kemudian hari menyatakan mundur seperti Rekayasa Industri (Rekind),” kata M. Fanshurullah Asa  dalam siaran pers Bph Migas, Minggu (20/12/2020).

Fanshurullah mengatakan bahwa Pembangunan Proyek Pipa Transmisi Cirebon Semarang yang telah menjadi Program Strategis Nasional  (PSN) ini diharapkan dapat mendukung peningkatan pemanfataan gas bumi domestik, sejalan dengan rencana pemerintah menghentikan ekspor gas ke Singapura dan rencana penurunan harga gas untuk industri menjadi sebesar US$ 6 per mmbtu.

Menurut Ifan,sapaan akrab Fansurullah Asa, bahwa proyek pipa gas bumi tersebut juga sangat diperlukan untuk mendukung upaya Presiden Jokowi yang ingin mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batang, yang telah dilakukan peletakan batu pertama pada tanggal 30 Juni 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *