Banyu Urip “Istirahat” 7 Hari, Produksi Minyak Nasional Ikut Terkoreksi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta – Produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Jawa Timur, sementara waktu akan mengalami penurunan. Pasalnya, operator lapangan, ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL), melakukan planned shutdown mulai 13 September 2025.

Ruangenergi.com mendengar kabar bahwa proses penghentian operasi ini diperkirakan berlangsung selama 7 hingga 8 hari. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari perawatan terencana (planned Turn Around/TAR) guna memastikan fasilitas produksi tetap aman, andal, dan optimal untuk jangka panjang.

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhendajana, kepada ruangenergi.com, Minggu (14/09/2025), membenarkan adanya kegiatan TAR di Blok Cepu tersebut.

“Ya, memang ada planned TAR di Blok Cepu yang dilakukan ExxonMobil. Shutdown ini sifatnya terencana,” ujar Taufan tanpa sebutkan berapa lama kegiatan TAR itu dilaksanakan.

Lapangan Banyu Urip selama ini menjadi tulang punggung produksi minyak nasional dengan kontribusi besar terhadap lifting harian Indonesia. Meski ada pengurangan sementara, SKK Migas menegaskan hal ini tidak akan berdampak signifikan terhadap target produksi tahunan karena sudah masuk dalam perhitungan rencana kerja.

Shutdown terencana seperti ini lazim dilakukan industri migas sebagai bagian dari standar operasional. Selain untuk menjaga keselamatan kerja, juga untuk memastikan pasokan energi tetap terjamin dalam jangka panjang.