Jakarta, 15 Maret 2025 – PT Elnusa Tbk (Elnusa, IDX: ELSA), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, mencatatkan kinerja operasi yang solid sepanjang tahun 2024.
Dengan kapabilitas bisnis yang lengkap dari hulu hingga hilir, Elnusa terus berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui layanan jasa energi yang kompetitif dan inovatif.
Pada sektor hulu, Elnusa terus meningkatkan kontribusinya melalui layanan Geoscience & Reservoir Services, Drilling & Workover Services, serta Well Intervention Services. Hingga tahun 2024, Elnusa telah menjalankan 18 proyek eksplorasi dan survei seismik, termasuk survei seismik 2D & 3D, survei topografi, serta hydraulic dilation. Sementara itu, di bidang pengeboran dan perawatan sumur, Elnusa telah menggarap 73 proyek yang mencakup hydraulic workover, penyediaan layanan penyemenan sumur, serta logging services.
Pada lini bisnis Engineering, Procurement, and Construction (EPC) serta Operation & Maintenance (OM), Elnusa mencatat pencapaian signifikan dengan 21 proyek aktif yang meliputi Water Pumping Services, dukungan pengeboran, instalasi pompa booster, serta layanan operasi dan pemeliharaan fasilitas migas. Dengan kapabilitas yang terus ditingkatkan, Elnusa memastikan kelancaran operasional dan efisiensi dalam pengelolaan fasilitas energi.
Sementara itu, pada sektor layanan distribusi dan logistik energi, Elnusa bersama anak usahanya, Elnusa Petrofin, telah mengelola 31 proyek yang mencakup transportasi BBM & non-BBM, pengelolaan depo, serta distribusi bahan bakar dan bahan kimia. Elnusa tetap berperan penting dalam mendukung distribusi energi nasional melalui layanan transportasi BBM dan pengelolaan terminal BBM yang andal.
Selain itu, Inovasi yang diterapkan di sumur PPS-X19 berkolaborasi dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 merupakan langkah terobosan dalam optimasi produksi migas melalui integrasi teknologi velocity string dan Sliding Sleeve Door (SSD). Keberhasilan inovasi ini tidak hanya terletak pada peningkatan produksi yang signifikan dari 442 BOPD menjadi 1.418 BOPD, tetapi juga dalam penerapan teknologi yang belum pernah digunakan sebelumnya dalam konfigurasi ini di lapangan migas onshore.