Surabaya, Jawa Timur, ruangenergi.com- Pelaksana Tugas Harian Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Dadan Kusdiana, pada Senin (14/10/2024), mengatakan pihaknya tidak pilih kasih dalam melakukan kegiatan hulu migas baik di Indonesia bagian Timur maupun Indonesia bagian Barat.
Semua upaya untuk menggairahkan eksplorasi di seluruh Indonesia diupayakan semaksimal mungkin demi menambah cadangan migas nasional.
“Semua sweetener di hulu migas nilainya sangat strategis, dari sisi perizinan, dan bagaimana ini terjadi percepatan-percepatan sehingga di lapangan cepat dilaksanakan,” kata Dadan menjawab pertanyaan ruangenergi.com pada Forum Eksplorasi Indonesia, Senin (14/10/2024), di Hotel Westin, Surabaya.
Di tempat sama, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto menjelaskan kenapa eksplorasi hulu migas bergeser ke Indonesia bagian Timur, karena di sana masih banyak yang ‘virgin area’, yang belum dieksplorasi sama sekali.
Walau begitu di kawasan Indonesia bagian Barat juga dinilai potensial, hanya saja di sana lebih banyak yang non konvensional.
“Namanya investor selalu mencari keamanan investasinya.Kemudahan berinvestasinya. Bagaimana memudahkan perizinannya. Jangan dibuat mereka sulit.SKK Migas bersama Ditjen Migas dan Pemerintah Daerah juga tentu disaat eksplorasi hulu migas betul-betul sangat membantu,” kata Dwi yang didamping Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dan Direktur Pembinaan Kegiatan Hulu Migas Ariana Soemanto, Kepala Divisi Prokom SKK Migas Hudi D.Suryodipuro.
Pemerintah, lanjut Dwi, melalui Peraturan Menteri sudah memberikan ruang yang lebih lebar disaat masih eksplorasi.
“Kita sudah punya mekanisme terhadap pengembangan lapangan itu leveling keekonomiannya tercapai,” tegas Dwi.
Undang Banyak Sister Oil Company
Ketika Dwi ditanyakan bagaimana upaya SKK Migas memanggil kembali ‘Seven Sister Oil Company’ datang kembali ke Indonesia, dia mengatakan:
“Tapi sekarang kan banyak ‘sister-sister’ yang lain yang sudah besar, seperti tadi Pak Dadan (PLT Dirjen Migas) mengatakan kan sekarang banyak ‘sister-sister’ dari Cina sudah datang. Jadi ‘seven sister menjadi ten sister, termasuk pemain (oil and gas) Indonesia sudah mulai tumbuh dan itu sesuatu yang membanggakan,” ucap Dwi.