Begini Cerita tentang Banyu Uripnya ExxonMobil Cepu Limited, Mantab Deh!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-Dengan operasi yang aman, andal, dan efisien dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) serta berkat dukungan pemerintah dan masyarakat, pendapatan negara dari Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari US$34,5 miliar (lebih dari Rp579 triliun pada tahun 2024), atau lebih dari sepuluh kali lipat investasi awal

Dari sisi pendapatan negara, pemerintah daerah mendapatkan bagian dari Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas (DBH Migas). DBH Migas menyumbang sekitar 40 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro dan menjadi salah satu pendorong utama pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.

“Pada akhir tahun 2024, kami  (EMCL) telah menyelesaikan pengeboran 2 sumur infill, yang keduanya telah mulai berproduksi dan menyumbang tambahan hingga 14 ribu barel per hari untuk produksi Blok Cepu.Produksi tambahan ini akan meningkatkan produksi minyak Blok Cepu dengan menyumbang sekitar 25 persen dari produksi minyak mentah nasional,” Demikian disampaikan Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Anggono Mahendrawan, mengutip isi siaran pers ExxonMobil Cepu Ltd yang dia terima dan diceritakan kembali kepada ruangenergi.com,Rabu (16/04/2025).

Dalam catatan ruangenergi.com, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah menyelesaikan pengeboran dua sumur infill clastic di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur. Sumur pertama, B-13, diikuti oleh sumur kedua, B-12, yang diselesaikan dalam waktu 45 hari—lebih cepat enam hari dari jadwal yang direncanakan.

Kedua sumur ini dihubungkan langsung ke fasilitas produksi Banyu Urip dan diperkirakan menambah produksi minyak hingga 13.000 barel per hari (BOPD) . Langkah ini merupakan bagian dari proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang bertujuan meningkatkan produksi minyak nasional dan mendukung target pemerintah mencapai 1 juta BOPD pada tahun 2030.

Pengeboran ini menggunakan rig PDSI-40 yang dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), menunjukkan kolaborasi antara perusahaan nasional dan internasional dalam pengembangan energi.

ExxonMobil merupakan salah satu perusahaan energi yang sedang menggarap Wilayah Kerja Cepu. Wilayah Kerja Cepu mempunyai jangka waktu kontrak 17 September 2005 s.d. 17 September 2035 (Cost Recovery). Lapangan pada Wilayah Kerja Cepu antara lain Banyu Urip, Kedung Keris dan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, dengan cadangan untuk minyak bumi sebesar 344,63 MSTB sedangkan cadangan Gas sebesar 1.201,26 BSCF.