Begini Penjelasan dan Tanggapan PGN ke Bursa Efek Indonesia Atas FM Gunvor

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Terbuka melayangkan surat kepada PT Bursa Efek Indonesia. Isinya, tanggapan atas permintaan penjelasan bursa.

Surat tersebut ditandatangani/disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan PT PGN Tbk Rachmat Hutama, tertanggal 13 November 2023.

lnformasi  umum  terkait  Master   LNG Sale  and  Purchase Agreement antara Perseroan dengan Gunvor  Singapore Pte  Ltd, dijelaskan oleh PGN bahwa:

Master  LNG  Sale and  Purchase Agreement (“MSPA”)  berkaitan dengan pembelian dan  penjualan LNG antara  PT Perusahaan Gas  Negara Tbk  (“Perseroan”) sebagai Penjual  dan  Gunvor Singapore Pte  Ltd (“Gunvor”) sebagai Pembeli, untuk  menjual kargo  LNG  tertentu.   Perseroan dan  Gunvor juga  telah   menyepakati  Confirmation Notice  (“CN’J sebagai tindak  lanjut MSPA.

Rachmat, dalam suratnya, menjelaskan pihak yang berkontrak PT PGN Tbk dan Gunvor Singapore Pte  Ltd.

“Pengiriman LNG  berdasarkan  CN  dijadwalkan terjadi  antara  Januari   2024  hingga Desember 2027.Tanggal efektif kontrak pada MSPA  dan  CN keduanya tertanggal 23 Juni  2022,  dan  CN menjadi efektif  terhitung sejak terpenuhinya Condition  Precedent, yaitu 30 September  2022,” jelas Rachmat.

Mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam kontrak, Rachmat menjelaskan:

“Perseroan: MSPA dan  CN mengatur bahwa Perseroan akan  mengirim kargo  LNG ke  Gunvor,  dan  berhak menerima pembayaran dari Gunvor atas  pengiriman kargo LNG tersebut. Gunvor: MSPA   dan   CN   mengatur  bahwa  Gunvor  akan   membeli,  menerima pengiriman,  dan  melaksanakan pembayaran kepada Perseroan atas  kargo  LNG tersebut,” jelasnya.

Terkait Kondisi Force Majeure yang dijelaskan   oleh  Perseroan, Rachmat menyampaikan, terdapat kendala  di luar kendali  Perseroan  yang menyebabkan  tertundanya  proses novasi portfolio  LNG dari Pertamina  ke Perseroan.

Adapun latar belakang Kondisi Force Majeure, dalam penjelasannya, PGN menyampaikan perseroan  merupakan  Subholding  dari Pertamina.

” Sebagai wujud  pelaksanaan  tugas Subholding,    akan   dilaksanakan    alih  bisnis   LNG  milik   Pertamina   kepada   PGN. Perseroan   dan  Gunvor  menandatangani   MSPA  dan  CN  dengan  dasar  pemikiran bahwa   Perseroan   akan  menjual   LNG  tertentu   dari  portofolio  Pertamina   kepada Gunvor.   Karena   keadaan  yang   tidak  terduga   di  /uar  kendali   Perseroan,   novasi portofolio  LNG Pertamina ke Perseroan tertunda,  sehingga berimbas kepada terkendalanya  pengiriman  kargo  LNG kepada  Gunvor,” jelas Rachmat dalam suratnya tersebut.

PGN juga menjelaskan, dengan  dampak atas Confirmation  Notice (CN)  Force Majeure tersebut,  pada  saat tanggal  pelaporan,   belum terdapat  dampak  atas  kejadian,  informasi  atau fakta   material   terhadap    kegiatan    operasional,     hukum,    dan   kondisi   keuangan Perseroan.

PGN juga menjelaskan, hingga kini belum ada tuntutan hukum kepada perseroan dari Gunvor. Termasuk belum ada dampak lain atas kondisi  Force Majeure  tersebut  terhadap  kegiatan Perseroan.