Begini Penjelasan SKK Migas Terkait Northern and Southern Hub di IDD Project

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan tengah memproses bersama kontraktor kontrak kerjasama ENI Indonesia untuk membentuk Southern Hub dan Northern Hub di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), di Offshore Kalimantan Timur.

Development of North and Southern Hub ini akan menetapkan biaya yang dibutuhkan pasca skenario pengembangan yang optimal didapat, dimana pembiayaan dibebankan ke ENI dan partnernya.

“IDD itu terdiri beberapa lapangan di beberapa WK…untuk POD Gendalo Gandang saat ini sedang proses masuk ke Jangkrik FPU (southern hub), POD Gehem nanti di integrasi bareng POD Geng North masuk ke fasilitas baru (northern hub).Besaran biaya lagi dihitung setelah skenario pengembangan yang optimal didapat.. yan biayai kkks nya Eni dan partner,” kata Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (30/01/2024), di Jakarta.

Ruangenergi.com mendapatkan informasi, pada pertengahan Januari 2024 lalu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan sejumlah petinggi SKK Migas sambangi kantor besar (headquarter) ENI di Milan, Italia. Konon kabarnya, pembahasan menyangkut masalah southernn and northern Hub yang diinginkan ENI untuk proyek IDD ini.

Dalam catatan ruangenergi.com, Proyek IDD yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur merupakan proyek pengembangan lima lapangan gas di laut dalam di kedalaman antara 975 m—1.785 m yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang. Proyek IDD memiliki produksi mencapai 844 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk gas alam dan 27.000 barel per hari (bopd) untuk minyak bumi.

Dengan biaya investasi yang diperkirakan mencapai US$6,98 miliar, pengembangan Proyek IDD dilakukan dengan dua tahapan pekerjaan, yaitu pengembangan Lapangan Bangka dengan 2 sumur yang dihubungkan ke fasilitas terapung West Seno (FPU) pada tahap I, serta pengembangan Gendalo Gehem (G-G) pada tahap II, yaitu pengembangan Lapangan Gehem, Gandang, Gendalo dan Maha dengan 26 sumur ke 2 unit FPU baru.