Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimis dua sumur yang dieksplorasi oleh dua kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) migas Premier Oil dan Saka Energi Indonesia bisa menambah produksi migas nasional guna mendukung pencapaian 1 juta BOPD dan 20 BSCFD.
Proyek Sidayu oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd dan Sumur Eksplorasi Singa Laut milik Premier Oil sama-sama spud in di akhir Juli 2021 ini.
“Baru mulai Selasa atau Rabu kemarin baru saja spud in di Sidayu. Semoga aman dan lancar.Sumur Eksplorasi Singa Laut milik Premier sudah spud in beberapa hari yang lalu,” kata Deputi Operasi sekaligus PLT Deputi Perencanaan SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Jumat (23/07/2021) di Jakarta.
Ruangenergi mendapatkan informasi terjadi planned shut down untuk rig move di Field Anoa sejak 20 Juli 2021 lalu. Estimasi planned shut down 4 hari.
Dalam catatan ruangenergi.com,mengacu data SKK Migas, proyek hulu migas lain yang dijadwalkan operasi tahun ini adalah Bukit Tua Phase 2B oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd, Proyek Sidayu oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd, Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) oleh PT Pertamina EP Cepu, serta Akasia Bagus, SP Bambu Besar, dan Upgrade Bangadua oleh Pertamina EP
Tujuh Proyek
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan sebanyak tujuh proyek hulu migas dari target 12 proyek pada tahun ini telah beroperasi (onstream). Nilai investasi ketujuh proyek ini mencapai US$ 1,45 miliar atau setara Rp 21,12 triliun.
Tujuh proyek hulu migas tersebut adalah Proyek Early Production Facility (EPF) Belato-2 oleh PT Seleraya Merangin II, Pengurasan Minyak Tahap Lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR) Lapangan Jirak oleh PT Pertamina EP, dan pasokan gas ke Kilang Balikpapan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Berikutnya yakni pengembangan Lapangan KLD oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), Lapangan West Pangkah oleh PT Saka Energi Indonesia, Lapangan Merakes oleh Eni East Sepinggan, serta Lapangan North Area oleh Jindi South Jambi Block B.
Ketujuh proyek tersebut menghasilkan produksi minyak sebesar 9.850 barel per hari (bph) dan gas 474,5 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd). Diharapkan, keberhasilan penyelesaian tujuh proyek ini dapat menekan laju penurunan produksi alamiah yang terjadi.