Sorong, Papua Barat Daya, ruangenergi.com- SKK Migas bersama KKKS Petrogas (Island) Ltd. melakukan tajak sumur eksplorasi Piarawi #1 di Wilayah Kerja Kepala Burung, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu (21/1).
Sumur Piarawi #1 merupakan sumur eksplorasi yang dibor Petrogas (Island) Ltd. di bawah Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Salawati dalam Kontrak Kerja Sama dengan pemerintah Republik Indonesia.
Kegiatan tajak ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas ESDM, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Barat Daya, Suroso; Staf Ahli Bidang Pembangunan Kabupaten Sorong, Markus Karath; Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Subagyo; Perwakilan Koramil Seget, Pelda Yudi; Kapolsek Seget Iptu Herianto; Kabag Ops. Polres Sorong, Kompol Sofyan Effendi; Perwakilan Kepala Distrik Salawati Tengah, Obet Klem; dan Kapala Distrik Salawati Selatan, Amiruddin Umalelen,dan Presdir RHPetrogas Syafri Safar.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Subagyo menyampaikan bahwa potensi hulu migas di wilayah timur Indonesia, khususnya di Papua Maluku sangat besar sehingga SKK Migas terus mendorong kegiatan eksplorasi yang lebih masif di tahun ini untuk menemukan cadangan baru.
“Mudah-mudahan dengan tajak sumur eksplorasi Piarawi #1 di awal tahun ini semoga membuahkan hasil yang lebih baik dan operasional berjalan dengan lancar, Sehingga hasil yang diharapkan dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan migas secara nasional serta mendukung pencapaian target di 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 miliar kaki kubik,” kata Subagyo, Kamis malam (25/01/2024).
Dukungan untuk steakholder daerah terkait perizinan, pertanahan dan ulayat untuk sumur-sumur eksplorasi dan eksploitasi berikutnya untuk KKKS Klaster Sorong agar dipercepat persetujuannya, tentunya tidak menghilangkan prosedur yang ada.
Selanjutnya, Kepala Dinas ESDM, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Barat Daya, Suroso mengatakan,pihaknya mendukung apa yang dilakukan Petrogas (Island) Ltd.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sangat mendukung apa yang telah dilakukan oleh Petrogas (Island) Ltd. Kita semua menyadari bahwa sumber daya alam yang kita miliki ini tentu harus dikelola dengan baik, yang nantinya diharapkan dapat bermuara pada kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat di wilayah Salawati ini,” terangnya dalam sambutan.
Pengeboran sumur Piarawi #1 direncanakan akan mencapai kedalaman 10,692 ftMD RKB dengan profil vertical well menggunakan rig yang berkekuatan 2.000 HP. Diperkirakan pengeboran ini akan memakan waktu sekitar dua bulan.
“Ini merupakan upaya pengembangan lapangan berkesinambungan di Wilayah Kerja Salawati dan diharapkan hasil pengeboran ini dapat berhasil menemukan cadangan migas baru yang kemudian akan diproduksikan untuk menambah produksi Petrogas (Island) Ltd., serta memberikan kontribusi bagi produksi migas nasional. Dalam pelaksanaannya, pengeboran ini dapat terlaksana berkat sinergi yang baik antara Petrogas (Island) Ltd., SKK Migas, dan pemangku kepentingan, terutama pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Kabupaten Sorong. Kami harapkan sinergi dan dukungan dari para pemangku kepentingan dapat terus diberikan untuk kelancaran dari pelaksanaan pengeboran ini,” jelas General Manager Petrogas (Island) Ltd., Afar Alzubaid Mbai.
Dalam menjalankan persiapan dan menerapkan strategi pelaksanaan kegiatan pengeboran sumur Piarawi #1 ini, Petrogas (Island) Ltd. senantiasa selalu mengedepankan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L).
Setelah Pemboran eksplorasi sumur Piarawi#1, selanjutnya Rig Greatwall akan berpindah untuk pemboran 4 sumur development diperkirakan bulan April 2024 di KKS Genting Oil di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat.
Petrogas (Island) Ltd. sebagai operator Wilayah Kerja Salawati merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang dalam melaksanakan operasinya berada dalam pengawasan dan pengendalian SKK Migas.